Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borobudur Marathon 2018, Ini Keunggulannya...

Kompas.com - 15/10/2018, 10:32 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Borobudur Marathon 2018 digelar satu bulan lagi. Sama seperti pelaksanaan di tahun sebelumnya, event internasional yang memadukan olahraga dan pariwisata ini bakal didukung penuh warga.

Warga setempat, terutama yang tinggal di jalur yang dilintasi pelari ikut menyukseskan Borobudur Marathon dengan gayanya masing-masing. Ada yang menyambut pelari jarak jauh itu dengan menyajikan tarian penyambutan, drumband, hingga menyediakan jajanan dan minuman di depan rumah warga.

“Borobudur bukan kota besar, tapi komitmen daerah dan warga mendukung sangat besar. Ada drumband, tarian, teh hangat , pisang goreng untuk pelari yang lewat. Maka kira juga harus apresiasi dengan waktu daerahnya dilewati,” ujar Race Director Borobudur Maraton, Andreas Kansil.

Baca juga: Ingin Ikut Borobudur Marathon 2018? Siapkan Beberapa Hal Ini

Borobudur Marathon kembali digelar di Kota Magelang. Meski bukan kota besar, antusiasme untuk mengikuti lomba itu sangat tinggi. Tahun ini, ditarget 10.000 peserta mengikuti ajang yang didukung Kompas Gramedia dan Bank Jateng ini.

Andreas Kansil menjelaskan, bahwa rute yang dilewati telah lulus sertifikasi. Rute lari akan menyajikan pengalaman berharga, terutama bagi pelari yang melintasi wilayah itu.

“Kita menyajikan event marathon bukan hanya standar tinggi, tapi running experience yang ada di Magelang. Marathon di Bali beda, Jakarta beda. Jadi, Borobudur memberikan pengalaman berbeda,” katanya.

Baca juga: Siap-Siap, Tour De Borobudur Kembali Digelar November

“Kami pastikan bukan hanya orang Indonesia saja yang terkesan, tapi orang luar bisa melihat. Mereka melihat Borobudur dengan unik,” tambahnya.

Penentuan rute Borobudur Marathon sendiri akan lebih baik tahun ini. Hal itu berkaca dari kesuksesan dari pemilihan rute marathon sebelumnya.

“Tahun lalu itu pertama kali Kompas Gramedia ikut meng-organizer Borobudur Marathon, dan rute Borobudur disertifikasi. Penentuan rute berdasar referensi tahun sebelumnya. Kelihatannya rute tahun ini cukup baik,” katanya.

Latihan

Andreas menambahkan, peserta perlu melakukan persiapan ketika mengikuti lari jarak jauh itu. Namun demikian, panitia tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan para pelari.

Ia memastikan jika pelari telah menempuh waktu 3-4 jam maka ketahanan tubuh akan mulai melemah. Sementara tujuan berlari Marathon ingin finish di garis akhir dengan senang dan sehat. Oleh karena itu, ia meminta peserta untuk berlatih.

Pembukaan Borobudur Marathon 2018KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Pembukaan Borobudur Marathon 2018
Sebulan sebelum pelaksanaan, sejumlah pegiat lari mulai membagi tips untuk mengikuti acara berkelas itu di halaman Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Sabtu (13/10/2018).

Pegiat lari yang membagi tips berlari efektif itu antara lain Agus Hermawan atau Bang Uus, dan Rifa Isama.

Rifa menjelaskan, untuk mengikuti marathon, maka pelari harus melakukan persiapan terlebih dulu. Bagi pelari pemula, disarankan untuk mencari pelatih lari terlebih dahulu. Pelatih akan memberi menu latihan yang tepat setiap hari.

Persiapan dengan bantuan pelatih akan latihan lebih maksimal dan efektif. Pelari pemula tidak hanya akan berlari cepat saja, namun telah mengetahui teknik lari.

"Yang dipahami orang bahwa 95 persen latihan lari itu lari doang dan itu 100 persen salah. Semua orang bisa lari, tapi berapa lama larinya. Kalau lari terus ototnya habis dan tidak akan kuat lari lebih jauh dan lebih cepat," ujar Rifa.

Pelari, sambung Rifa, harus mampu mengukur kemampuan. Jika kemampuan belum siap untuk berlari marathon, maka perlu training agar tubuh bisa beradaptasi untuk lari jarak jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com