Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anyaman Flores Timur Makin Dikenal Dunia

Kompas.com - 18/10/2018, 15:27 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Di balik keindahan alam Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat kerajinan anyaman yang sudah turun temurun digeluti. Kini hasil karya masyarakat itu semakin dikenal dunia lewat berbagai ajang internasional hingga pejualan ekspor.

Salah satu ciri khas kerajinan anyaman daerah ini, menggunakan pucuk daun lontar yang baru berusia tiga bulan. Daun tersebut menghasilkan warna kuning muda dengan permukaan yang halus tetapi kuat.

Belum lama ini, pesta olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018 memesan karya anyaman tersebut sebagai official merchandise. Tidak tanggung-tanggung, pesanannya jadi yang paling besar sepanjang sejarah produksinya, sebanyak 16.300 unit dalam waktu dua minggu.

Sebelumnya, pada April 2018, karya anyaman Flores itu juga dipamerkan dalam ajang Salone Del Mobile di Milan, Italia. Salah satu yang dipamerkan ialah keranjang anyaman tiga dimensi asal Flores yang hampir punah.

Proses produksi kerajinan anyaman lontar, di Rumah Anyam DuAnyam Wulublolong, Flores TImur, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Proses produksi kerajinan anyaman lontar, di Rumah Anyam DuAnyam Wulublolong, Flores TImur, NTT, Jumat (12/10/2018).
Di balik kerajinan daerah yang kian mendunia tersebut, para pengerajin anyaman Flores tergabung dalam komunitas Du'Anyam. Nama Du’Anyam berasal dari bahasa daerah Flores, yaitu Du’a yang berarti Ibu dan Anyam yang dapat diartikan sebagai Ibu Anyam.

Saat ini Du’Anyam telah berhasil memberdayakan lebih dari 500 wanita asal Flores dalam melestarikan kerajinan tangan anyaman.

KompasTravel berkesempatan melihat proses pembuatan anyaman-anyaman tersebut, sekaligus belajar membuatnya, langsung dari tangan-tangan terampil wanita Flores, NTT, dalam acara DBS Daily Kindness Trip, Jumat (12/10/2018).

Lokasi yang kami kunjungi ialah Desa Wulublolong, Pulau Solor, Flores Timur, NTT. Di pulau ini, terdpat rumah anyam Du'Anyam yang mengkordinir 12 desa, untuk memproduksi karya anyaman.

Wisatawan menggunakan angutan bak terbuka untuk menuju Rumah Anyam DuAnyam Wulublolong, Flores TImur, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan menggunakan angutan bak terbuka untuk menuju Rumah Anyam DuAnyam Wulublolong, Flores TImur, NTT, Jumat (12/10/2018).
Perjalanan panjang pun harus ditempuh, KompasTravel menyeberang lewat Pelabuhan Larantuka ke Pulau Solor, dengan kapal motor besar. Lalu dilanjut dengan mobil bak tertutup yang jadi kendaraan umum di pulau itu.

Kondisi Pulau Solor masih lengang dari bangunan, dari desa ke desa jaraknya cukup jauh. Untuk mencapai Wulublolong, butuh waktu sekitar satu jam setengah, dengan medan jalan cukup terjal di pinggir pulau.

Sampailah di Desa Wulublolong, kedatangan kami disambut hangat mamak-mamak pengayam dengan kostum tenun yang cantik. Mereka menampilkan tarian selamat datang, dengan instrumen musik alakadarnya.

Mamak-mamak desa menyambut wisatawan dengan tarian selamat datang di Rumah Anyam DuAnyam Wulublolong, Flores TImur, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Mamak-mamak desa menyambut wisatawan dengan tarian selamat datang di Rumah Anyam DuAnyam Wulublolong, Flores TImur, NTT, Jumat (12/10/2018).
Dalam rumah anyam sederhana itu, wisatawan tidak hanya diajari proses produksi. Namun juga dapat mengenal lebih jauh perjalanan anyaman Flores, dari terasing, hingga dikenal dunia. Tentu mamak-mamak di sana dengan senang hati menceritakan berbagai pengalamannya pada wisatawan.

"Anyaman di sana kan sudah turun-temurun, kalau diolah dirapihkan lagi bisa jadi produk khas yang bernilai tinggi, bahkan lebih dari suvenir atau oleh-oleh Flores Timur," tutur Hanna Keraf, salah satu founder Du'Anyam yang ikut mengantar wisatawan dalam trip itu.

Du'Anyam lahir sejak tahun 2014, dimulai dengan mencari desa-desa yang terdampak kekurangan gizi, tetapi berpotensi membuat anyaman. Diantaranya Desa Duntana, Kecamatan Titehena, dan Desa Wulublolong, Solor Timur, Flores Timur, NTT.

"Sekarang ibu-ibu punya penghasilan lebih, bisa ditabung untuk pendidikan anak, untuk beli sesuatu," tutur Marni, Ketua Rumah Anyam tersebut kepada KompasTravel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com