Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Industri Pariwisata Diimbau Antisipasi Perubahan Model Bisnis Wisata

Kompas.com - 18/10/2018, 16:07 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju wisatawan millennials yang terus berkembang, diprediksi akan menjadi pasar utama di 2019. Hal ini yang menjadi tantangan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menyesuaikan model bisnis pariwisata di Indonesia.

Dalam FGD (Focus Group Discusstion) Millenial Tourism dengan tema ‘Millennials & Disruption, Tantangan Model Bisnis’ yang digelar Kemenpar, di Jakarta, Kamis (18/10/2018), Rizki Handayani, Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar mengatakan pelaku pariwisata Indonesia perlu segera mengantisipasi perubahan model bisnis pariwisata saat pasar dunia didominasi millennial.

"Pemikiran millennial telah membuat pola-pola perjalanan wisata yang berbeda, terutama tahun-tahun ke depan," tutur Rizki di Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Rhenald Kasali Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, sebagai pembicara juga menerangkan banyak kebiasaan-kebiasaan baru di millennial yang harus dijembatani oleh industri pariwisata.

"Kebiasaan mereka membuat pola-pola baru itu bahkan berbeda dari satu negara dan negara lainnya. Akhirnya mempengaruhi marketing, chanel distribution, sampai destinasinya," kata Rhenald.

Ia juga memapakan banyak hal tentang millennial tourism, bagaimana tren millennial dan ekonomi digital pariwisata, serta faktor apa saja yang menjadi kunci sukses dalam menghadapi perubahan model bisnis di era digital atau millennial tourism.

"Millenial-lah yang membuat disrupsi di pariwisata, disrupsi ialah yang membuat cara-cara lama tidak dipakai lagi sehingga bisa mepersingkat dan menekan harga," tutur Rhenald.

Hal terkini yang menjadi sorotannya ialah perilaku millennial bisa menyebabkan harga tidak naik meskipun rupiah tertekan dengan dollar. Model-model bisnis ini yang harus dipelajari dan dilakukan juga oleh industri pariwisata Indonesia.

Wisatawan millennials akan terus tumbuh dan menjadi pasar utama. Diproyeksikan pada 2030 mendatang, pasar pariwisata Asia didominasi wisatawan millennials berusia 15-34 tahun mencapai hingga 57 persen. Di China kaum millennial akan mencapai 333 juta, Filipina 42 juta, Vietnam 26 juta, Thailand 19 juta, sedangkan Indonesia 82 juta.

Tujuan rangkaian kegiatan ini menurut Rizki untuk menyusun satu strategi nasional pola pengembangan pariwisata yang melihat market millennials. Jadi sudah memasukan hasil analisis perilaku milenilas tersebut untuk meningkatkan jumlah wisatawan 2019. 

Kegiatan FGD millenial tourism ini melibatkan semua unsur pentahelix pariwisata yakni akademisi, industri, komunitas, pemerintah dan media, di antaranya pimpinan perguruan tinggi pariwisata, pejabat Kemenpar, dan media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com