Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nasi Jepang Berbeda dengan Nasi Indonesia?

Kompas.com - 19/10/2018, 08:27 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasi Jepang berbeda dengan nasi Indonesia. Bagi yang sudah mencoba nasi Jepang umumnya akan beranggapan nasi Jepang lebih pulen dan lebih lengket daripada nasi Indonesia. Apa sebabnya?

"Beda jenis berasnya dan airnya. Air di Indonesia mineralnya tinggi, jadi kalau bawa beras dari Jepang, kemudian masak di Indonesia hasilnya akan beda (dari yang dimasak di Jepang). Malah bisa jadi lembek seperti bubur," kata Executive Souschef hidangan Jepang di Aerofood ACS, Shuichi Osawa di acara pengenalan menu baru JAL di Aerofood ACS, Cengkareng, Kamis (18/10/2018).

Osawa menjelaskan ada dua jenis beras yang paling populer di Jepang, yaitu koshihikari dan hinohikari. Beras Jepang umumnya memiliki bentuk lebih panjang dan pipih ketimbang beras Indonesia. Namun tidak sepanjang beras dari India, beras jasmine.

Baca juga: Makanan Baru Japan Airlines, Perpaduan Tradisional Jepang dengan Bahan Indonesia

Orang Jepang sendiri sebenarnya cukup fanatik dengan nasi. Menurut Osawa yang pernah bekerja sebagai koki restoran, hotel, dan kini katering pesawat mengatakan orang Jepang kritis akan kualitas nasi.

"Jadi kalau misal lauknya enak tetapi nasinya tidak enak pasti akan dikomplain. Namun kalau lauknya biasa saja, nasinya enak tidak akan dikomplain," kata Osawa.

Untuk itu maskapai Japan Airlines (JAL) sampai membawa nasi masak dari Jepang untuk setiap penerbangan, termasuk penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Narita.

Nasinya sudah dimasak dari Jepang dan lantas tinggal dihangatkan di pesawat bersama lauk lainnya oleh kru kabin.

Selain memberikan rasa masakan Jepang seautentik mungkin, Osawa mengatakan alasannya tentu karena orang Jepang sangat peduli akan kelezatan nasi yang disantap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com