Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Menikmati Teh

Kompas.com - 19/10/2018, 22:09 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bicara soal teh, tentunya setiap orang ingin mendapatkan cita rasa dan menikmatinya dengan cara yang benar.

Namun ada hal-hal yang harus dilakukan sebelum Anda menikmatinya. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan kala menikmati teh.

1. Kualitas teh

Ratna Somantri, seorang konsultan teh, certified tea specialist, tea sommelier mengatakan setiap teh memiliki kualitas yang berbeda.

Seperti halnya teh yang berasal dari daun muda dan tak banyak terpapar sinar matahari rasanya lebih manis dan gurih.

Sementara itu kualitas teh dari daun tua cenderung memiliki rasa pahit.

Kualitas rasa ini, kata Ratna dipengaruhi juga oleh jenis dan dari mana teh tersebut berasal. Teh dari negara tropis seperti Indonesia, rasanya cenderung sepet.

2. Cara menyeduh teh

Hal selanjutnya adalah cara menyeduh teh yang harus sesuai pula dengan jenisnya.

Untuk teh hijau, dapat diseduh dengan air panas suhunya sekitar 70 hingga 80 derajat Celsius. Teh hitam bisa menggunakan air panas dengan suhu 90 derajat Celsius.

"Kalau suhu terlalu tinggi, daunnya pecah dan rasanya menjadi pahit," kata Ratna.

Sementara untuk teh hijau berupa daun, sebaiknya seduh maksimal 2-3 menit. Sementara teh hijau celup seduh maksimal dua menit.

3. Penyajian teh

Ketika penyajian teh, sebaiknya tidak menggunakan wadah yang besar agar bisa mendapatkan cita rasa terbaiknya. Teh juga jangan terlalu lama didiamkan dan bertambah pekat.

Bila Anda konsumsi teh celup dengan kantong teh kertas sebaiknya hanya satu kali konsumsi, namun bila kantong dari nylon penggunaannya bisa lebih dari sekali.

4. Penyimpanan teh

Nah, yang tak boleh luput dari perhatian juga adalah penyimpanan teh itu sendiri.

"Tutup rapat pada wadah bukan kaca agar tak terpapar sinar matahari, agar warnanya tidak berubah. Tutup rapat agar aroma khas teh tidak mudah hilang," saran Ratna.

Ia melanjutkan, teh sendiri memiliki daya tahan cukup lama, selama aromanya masih terasa teh dan selama teh tidak berjamur, berarti masih layak dikonsumsi.

Ratna juga menyarankan, khusus teh hijau terutama dari China dan Jepang sebaiknya simpan di lemari es cukup di chiller-nya. Pasalnya teh hijau lebih mudah rusak dibandingkan teh hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com