Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Rasa Kacang Mete Flores Timur, Wajib Bawa untuk Oleh-oleh

Kompas.com - 22/10/2018, 06:36 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Saat berkunjung ke Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satu yang bisa Anda jadikan buah tangan ialah kacang mete khas Flores Timur. Kacang ini cukup berbeda dari mete di daerah lain.

Kontur tanahnya yang unik dan cara pengolahan organik membuat kualitas dan cita rasa kacang mete menjadi berbeda dari yang lain, itulah yang membuat mete flores timur diterima berbagai negara di dunia.

"Kalau di sini tuh lebih creamy, nanti kalian coba deh. Bahkan wisatawan luar yang ngambil langsung dari sini pernah bilang salah satu kualitas mete terbaik," tutur Hanna Keraf, warga Flores Timur yang memberdayakan UKM setempat pada KompasTravel.

Baca juga: Berkunjung ke Sentra Kacang Mete Organik di Flores Timur

KompasTravel sempat menyambangi salah satu Unit Pengolahan Hasil (UPH) Mete Puna Liput, Desa Ilepadung, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, dalam acara DBS Daily Kindness Trip, Jumat (12/10/2018).

Berbeda dari Lainnya

Hasil kacang mete di Unit Pengolahan Hasil Mete Punaliput, di Desa Ilepadung, Lewolema, Flores Timur, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Hasil kacang mete di Unit Pengolahan Hasil Mete Punaliput, di Desa Ilepadung, Lewolema, Flores Timur, Jumat (12/10/2018).
Dari pengamatan KompasTravel saat itu, memang mete yang diolah secara organik di Flores Timur menghasilkan biji yang lebih bulat, berwarna putih.

Menurut kepala UPH, sekaligus tetua adat di desanya Gabriel Belawa Maran (53), perbedaan itu hasil dari kontur bebatuan, dengan curah hujan yang sedikit di Flores Timur.

"Di sini bukan tanah berbatu, tapi batuan bertanah. Kamu bisa lihat nanti pohon itu tumbuh di sela batuan.  Jadi nutrisinya itu banyak tersimpan di batuan," tutur pria yang kerap di sapa Ebiet.

Keunikan itulah yang menjadikan kacang ini kerap diburu wisatawan sebagai oleh-oleh Flores Timur, maupun Pulau Flores, NTT. Namun sayang, menurutnya mete yang tersebar jarang sekali yang menggunakan identitas Flores Timur, apalagi desa-desa penghasil metenya.

Proses produksi cang mete di Unit Pengolahan Hasil Mete Punaliput, di Desa Ilepadung, Lewolema, Flores Timur, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Proses produksi cang mete di Unit Pengolahan Hasil Mete Punaliput, di Desa Ilepadung, Lewolema, Flores Timur, Jumat (12/10/2018).
"Banyak diekspor juga, tapi orang jarang mengenal itu mete dari Flores Timur, tahunya mete NTT atau bahkan tidak tahu dari mana," tutur Ebiet.

Selain rutin diekspor via Jakarta dan Bali ke beberapa negara, mete dari Flores Timur juga banyak dijadikan oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke daratan Flores.

Harganya bervariasi, mulai Rp 20.000 untuk 100 gram, dan Rp 80.000 untuk 350 gram. Untuk oleh-oleh kacang ini bisa tahan hingga dua tahun untuk yang belum digoreng, atau hanya dioven. Sedangkan yang sudah digoreng hanya bertahan dua bulang, selama plastik belum bocor.

"Rutin dikirim tanpa label, kacang masih putih, tiap bulan, ke Maumere, dan perusahaan-perusahaan Jakarta-Bali, mereka yang ekspor ke luar. Jumlahnya tergantung permintaan kadang 100 kg," kata Ebiet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com