BETUN, KOMPAS.com - Perarakan besar patung Santa Maria Nain Feto Feto Malaka di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan digelar pada 25-31 Oktober 2018.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu Rofinus Bau mengatakan, wisata religi perarakan patung Santa Maria Nain Feto Feto Malaka, merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dekenat Malaka dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Malaka.
"Kegiatan ini sudah dimulai sejak awal bulan Oktober dan akan mengelilingi sekitar 20 lebih paroki dan puluhan stasi di Kabupaten Malaka," ungkap Rofinus kepada Kompas.com, Kamis (25/10/2018).
Baca juga: Menikmati Festival Wonderful Indonesia di Pantai Motadikin Malaka
Menurut Rofinus, patung Bunda Maria yang diarak akan disambut meriah oleh semua umat paroki dan akan diantar ke setiap paroki.
Kegiatan perarakan patung Bunda Maria ini dimulai dari Paroki Betun sebagai pusat dekenat Malaka, selanjutnya menuju Paroki Kada, kemudian ke Nurobo, Seon, Kotafoun, Kaputu, Wekfau, Biuduk Foho dan ke arah Wewiku dari Wewiku sekarang sudah berada ke Paroki Lasileon.
Baca juga: Festival Cross Border Malaka 2018 Hibur Warga lewat Seni Budaya
Selanjutnya, lanjut Rofinus, patung Bunda Maria akan diarak kembali ke Paroki Betun pada tanggal 28 sampai 29 Oktober.
"Semua umat akan berjalan kaki dan jalannya pun diatur per paroki. Umat yang hadir, diperkirakan berjumlah 50.000 umat. Jalannya sambil berdoa dan bernyanyi," ucap Rofinus.
"Kegiatan ini dilaksanakan oleh dekenat Malaka setiap tahun genap. Kemudian dari Dinas Pariwisata Kabupaten Malaka, melihat ini bisa mendatangkan para pengunjung dari luar Malaka, terutama dari negara Timor Leste. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata," sambungnya.
Tujuan kegiatan ini, lanjut Rofinus, yakni bisa mendatangkan pengunjung yang berasal dari luar Kabupatem Malaka, terutama warga Timor Leste, khususnya Distrik Kova-Lima yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malaka.
Rofinus menyebut, dengan kehadiran warga Timor Leste, tentu akan ada peningkatan ekonomi di masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah.
"Ini peluang besar bagi kita karena hubungan antara warga kabupaten Malaka dan Kova-Lima memiliki hubungan kekerabatan yang erat. Kita berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan aman dan lancar," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.