Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019 Indonesia Gelar 11 Kejuaraan Surfing Dunia

Kompas.com - 21/11/2018, 09:22 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melanjutkan sukses tahun lalu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan World Surf League (WSL) dan sejumlah pemerintah daerah kembali akan menyelenggarakan kejuaraan World Surf League 2019.

Hal tersebut dikemukakan saat pertemua berbagai perwakilan daerah yang lokasinya memiliki potensi wisata surfing, bersama Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), dan World Surf League (WSL), Senin (19/11/2018).

"Sepanjang tahun 2019 diagendakan 11 kejuaran surfing intenasional (World Surf League) di beberapa daerah di Tanah Air sehingga menempatkan Indonesia sebagai destinasi surfing nomor satu di dunia," tutur Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar, Dwisuryo Indroyono Soesilo kepada media.

Baca juga: Ini Alasan Pulau Tabuhan Jadi Surga Baru Penggemar Kite Surfing

Ia mengatakan, Indonesia patut bersyukur dikaruniai banyak pantai dengan ombak surfing yang tersebar di sepanjang pesisir pantai bagian Barat dan Selatan Samudra Hindia serta pesisir pantai Samudra Pasifik.

“Indonesia mempunyai ratusan pantai surfing, 30 di antaranya menjadi lokasi surfing kelas dunia. Dari 30 lokasi ini, 11 di antaranya menjadi tempat penyelenggaraan WSL 2019 sehingga menempatkan Indonesia sebagai destinasi surfing nomor satu di dunia,” kata Indroyono Soesilo.

Seorang peselancar tengah beraksi dalam Singhasari International Surfing Exhibition yang berlangsung di Pantai Lenggoksono, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (17/10/2016). Sejak dua tahun lalu, pantai ini mulai dikenal sebagai tempat selancar.KOMPAS/DEFRI WERDIONO Seorang peselancar tengah beraksi dalam Singhasari International Surfing Exhibition yang berlangsung di Pantai Lenggoksono, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (17/10/2016). Sejak dua tahun lalu, pantai ini mulai dikenal sebagai tempat selancar.
Agenda tersebut menurutnya mengacu pada WSL tahun 2018 di Indonesia yang berhasil menyelenggarakan enam ajang serupa dari 10 perencanaan.

Baca juga: Pengalaman Belajar Surfing untuk Pemula di Bali

Penyelenggaraan kejuaraan surfing intemasional WSL tersebut membawa dampak langsung pada ekonomi di daerah serta menjadi ajang promosi yang efektif karena diliput banyak media lokal dan internasional.

“Cara terbaik bagi daerah yang menjadi destinasi surfing kelas dunia adalah dengan mengadakan kompetisi WSL tahunan yang mendatangkan peselancar intemasional. Selain meningkatkan pendapatan ekonomi daerah, juga menghasilkan liputan media ke seluruh dunia," tutur Indroyono.

Sependapat dengannya, Kepala Dinas Pariwisata Bali, A.A Gede Yuniartha Putra mengatakan dirinya tidak menyangka efek dari kejuaraan dunia tersebut akan besar.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari, Indroyono Soesilo memberikan penghargaan kepada perwakilan daerah yang sudah menyelenggarakan acara surving kelas duni, di Pecenongan, Jakarta, Senin (19/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari, Indroyono Soesilo memberikan penghargaan kepada perwakilan daerah yang sudah menyelenggarakan acara surving kelas duni, di Pecenongan, Jakarta, Senin (19/11/2018).
"Tidak disangka itu, hotel di antara Gianyar sampai Klungkung dan sekitarnya mendadak penuh. Ini satu hal yang menarik, followers-nya banyak sekali, mereka bawa keluarganya, timnya, partner, rekan dan penggemar," tuturnya saat memberikan testimoni.

Tahun depan ia kembali menyiapkan kegiatan WSL di Bali, dan akan digelar di beberapa tempat dengan tingkat kejuaraan yang lebih tinggi yaitu PRO 3000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com