Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kuliner Rica-rica Bekicot Khas Gunungkidul

Kompas.com - 05/12/2018, 09:32 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kuliner ekstrem di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, seolah tak ada habisnya. Salah satunya rica-rica bekicot yang sampai saat ini masih laris, bahkan diminati Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan Hongkong.

Bekicot atau Achatina fulica adalah siput darat di Gunungkidul menjadi makanan yang nikmat jika diolah secara benar. Salah satunya Sri Hawa, warga Dusun Gantiwarno, RT 1/1, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen.

Dia salah satu pembuat rica-rica bekicot yang kini sudah menjadi langganan warga lokal dan juga TKI.

"Kemarin baru mengirim ke Malaysia dan Hongkong. Pemesan biasanya TKI mayoritas dari Gunungkidul," kata Sri saat dihubungi, Selasa (4/12/2018).

Baca juga: Dusun Jengkol, Pusat Kuliner Bekicot di Kediri

Dia mengatakan, setiap hari tak kurang 15 kg daging bekicot diolahnya menjadi rica-rica sejak tahun 2005.

Saat musim kemarau, Sri Hawa harus mendatangkan bahan baku dari wilayah Solo, Jawa Tengah, dan wilayah lainnya.

"Awalnya tak sengaja menjual makanan ini (rica-rica bekicot). Saat itu ada tukang kredit keliling yang mencicipi masakan saya. Lalu dia berniat membeli dan keterusan sampai saat ini," tuturnya.

Baca juga: Sate Bekicot Dilumuri Bumbu Kacang Bikin Ketagihan

Sri menjelaskan untuk memasak bekicot tidak terlalu sulit, hanya membutuhkan ketelatenan. Bekicot mentah dikeluarkan dari cangkangnya, lalu dibersihkan kotoran, dan dicuci bersih. Lalu, direbus dengan ijet atau kapur sirih. Setelah itu kembali direbus menggunakan bumbu rica-rica.

"Awalnya (harganya) Rp 10 ribu per kilogram, sekarang musim hujan untuk yang matang Rp 100 ribu. Tapi kalau musim kemarau bisa sampai Rp 120 ribu. Karena musim kemarau sangat sulit cari Bekicotnya," ujarnya.

"Rasanya bekicot itu kaya ampela, kenyal-kenyal gitu teksturnya. Rasanya nggak ada yang nyamain dan bisa membuat tubuh hangat," katanya.

Tak hanya pembeli lokal Gunungkidul, Sri juga melayani pemesanan dari Jabodetabek. “Pelanggan setiap hari kebanyakan dari Jabodetabek, untuk TKI bisa dihitung dengan jari," ucapnya.

Untuk memasarkan produknya, Sri memanfaatkan media sosial seperti facebook hingga group whatsAp. "Omzet sebulan bersih kurang lebih Rp 1,5 juta," ucapnya.

Salah seorang warga Wonosari, Anjar Adityo mengatakan dirinya setiap kali ke Ngawen selalu menyempatkan diri mampir di salah satu angkringan yang menjual rica-rica bekicot.

"Rasanya khas, enak kenyil-kenyil. Kalau ke Ngawen pasti mencari rica-rica bekicot, karena di Wonosari jarang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com