Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ini Makna Caci, Tarian Perang yang Sakral dari NTT

Kompas.com - 07/12/2018, 14:33 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Salah satu atraksi wisata yang harus Anda lihat saat berkunjung ke Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), ialah tari caci. Tarian perang ini amat menarik, karena memiliki makna yang luhur bagi masyarakat adat Manggarai.

Rabu (29/11/2018) saat KompasTravel ke sana bersama peserta Pegipegi Yuk! Jelajahi Indonesiamu, tepatnya di Desa Melo, Liang Ndara, Kecamatan Manggarai Barat, NTT, disuguhkan Tari Caci.

Tarian perang dengan durasi sekitar satu jam itu dimainkan oleh para pemuda desa, dipimpin oleh tetua adat dan diiringi musik yang dimainkan oleh ibu-ibu desa.

Wisatawan diajak mengantar penari tarian Adat Caci yang bisa disaksikan wisatawan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018). KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan diajak mengantar penari tarian Adat Caci yang bisa disaksikan wisatawan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018).
Yosep Ugis, salah satu tetua adat yang memimpin prosesi tersebut mengatakan, dahulu Tari Caci merupakan wujud syukur terhadap Tuhan atas kesehatan dan hasil panen yang diperoleh dalam satu tahun.

"Jadi bahasa lengkapnya Cacri Randang Uma, artinya syukur panen," tambah Yosep Ugis.

Ia menjelaskan berdasarkan adat, Tari Caci ada tiga jenis, yaitu Randang Uma untuk syukur terhadap hasil panen, Caci Lontong Golo bentuk syukur terhadap kesehatan, dan Caci Randang Weri Leka untuk peresmian kampung.

Selain saat upacara syukur, tarian-tarian ini juga ternyata dimainkan pada acara pesta, atau peristiwa kebahagiaan. 

Wistawan mencoba tarian Adat Caci yang bisa disaksikan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018). KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wistawan mencoba tarian Adat Caci yang bisa disaksikan di Desa Adat Melo, Liang Ndara, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018).
"Seperti saat pernikahan, pelantikan adat, penyambutan raja atau pejabat, upacara keagamaan, lalu sekarang dalam perkembangannya untuk menerima tamu wisatawan," jelas Ugis.

Dari berbagai peristiwa tersebut, Tari Caci yang dimainkan relatif sama. Namun, ada tambahan-tambahan prosesi adat yang berbeda-beda. Seperti saat menyambut wisatawan, prosesinya sangat singkat, hanya mendoakan wisatawan, menyuguhkan sirih dan bersalaman, langsung Tari Caci.

Sedangkan saat peresmian kampung, akan ada masak-masak telur hingga potong kerbau untuk dimakan bersama masyarakat dan tokoh-tokoh adat desa lainnya.

Salah satu yang paling banyak prosesinya ialah Tari Caci Randang Uma. Tari Caci yang merupakan bentuk syukur hasil panen ini dilangsungkan minimal tiga hari dengan mengundang pejabat adat, para penari kampung lain, hingga serangkaian ritual-ritual kepercayaan leluhur mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com