Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadly Rahman: Tidak Ada yang Berhak Klaim Cendol

Kompas.com - 07/12/2018, 17:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa hari kebelakang, netizen Indonesia dan Malaysia saling klaim bahwa cendol berasal dari negara masing-masing dan bukan berasal dari Singapura.

Hal tersebut terjadi usai CNN Internasional merilis daftar makanan penutup atau manis terbaik di dunia dan cendol yang masuk dalam daftar tersebut ditulis berasal dari Singapura.

Menanggapi hal tersebut, Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman mengatakan sebenarnya tidak ada yang berhak untuk mengklaim minuman cendol.

"Saya klarifikasi di sini bahwa tidak ada yang berhak untuk merasa mengklaim itu (cendol) milik satu negara tertentu. Ini kasusnya sama seperti rendang yang pernah terjadi," kata Fadly kepada KompasTravel saat dihubungi, Rabu (5/12/2018) malam.

Ia menjelaskan cendol sendiri merupakan minuman yang ada pada masa lalu di Asia Tenggara.

"Jauh sebelum adanya konsep negara bangsa seperti sekarang di Malaysia, di Indonesia, Singapura, di mana-mana konsumsinya sama. Minuman sejenis cendol dan dawet ada di wilayah nusantara atau pada umumnya di Asia Tenggara itu sama," kata dia.

Namun, lanjut dia, permasalahan ini muncul disebabkan karena masalah identitas. Sehingga masyarakat dari masing-masing negara termasuk Indonesia, merasa memiliki kuliner khasnya masing-masing.

Dengan demikian, Fadly berharap persoalan cendol ini tidak memecah-belah negara-negara serumpun Melayu. 

Sebelumnya, pekan ini ramai diberitakan tentang cendol yang masuk dalam 50 makanan penutup terbaik versi CNN. Cendol ditulis CNN berasal dari Singapura.

Karena hal tersebut, netizen Malaysia dan Singapura banyak memrotes melalui media sosial. Masing-masing netizen tak rela cendol disebut dari Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com