JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa hari kebelakang, netizen Indonesia dan Malaysia saling klaim bahwa cendol berasal dari negara masing-masing dan bukan berasal dari Singapura.
Hal tersebut terjadi usai CNN Internasional merilis daftar makanan penutup atau manis terbaik di dunia dan cendol yang masuk dalam daftar tersebut ditulis berasal dari Singapura.
Menanggapi hal tersebut, Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman mengatakan sebenarnya tidak ada yang berhak untuk mengklaim minuman cendol.
"Saya klarifikasi di sini bahwa tidak ada yang berhak untuk merasa mengklaim itu (cendol) milik satu negara tertentu. Ini kasusnya sama seperti rendang yang pernah terjadi," kata Fadly kepada KompasTravel saat dihubungi, Rabu (5/12/2018) malam.
Ia menjelaskan cendol sendiri merupakan minuman yang ada pada masa lalu di Asia Tenggara.
"Jauh sebelum adanya konsep negara bangsa seperti sekarang di Malaysia, di Indonesia, Singapura, di mana-mana konsumsinya sama. Minuman sejenis cendol dan dawet ada di wilayah nusantara atau pada umumnya di Asia Tenggara itu sama," kata dia.
Namun, lanjut dia, permasalahan ini muncul disebabkan karena masalah identitas. Sehingga masyarakat dari masing-masing negara termasuk Indonesia, merasa memiliki kuliner khasnya masing-masing.
Dengan demikian, Fadly berharap persoalan cendol ini tidak memecah-belah negara-negara serumpun Melayu.
Sebelumnya, pekan ini ramai diberitakan tentang cendol yang masuk dalam 50 makanan penutup terbaik versi CNN. Cendol ditulis CNN berasal dari Singapura.
Karena hal tersebut, netizen Malaysia dan Singapura banyak memrotes melalui media sosial. Masing-masing netizen tak rela cendol disebut dari Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.