Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Pendem Ambarawa, Saksi Hidup dari Era Kolonial Belanda

Kompas.com - 20/12/2018, 20:11 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com –Ambarawa adalah salah satu wilayah di Indonesia yang kental dengan sejarah masa lalu. Mulai dari legenda Rawa Pening hingga sejarah dari era kolonial Belanda.

Nama Ambarawa juga kian dikenal masyarakat Tanah Air karena pernah meletus pertempuran besar pascakemerdekaan Republik Indonesia, yakni Palagan Ambarawa antara pejuang Indonesia melawan tentara sekutu.

Baca juga: Bernostalgia melalui Kereta Tua di Ambarawa

Salah satu peninggalan era kolonial Belanda yang berdiri di Ambarawa adalah Fort Willem I. Peninggalan ini juga seringkali disebut Benteng Pendem Ambarawa. Benteng ini berada di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Benteng ini dapat ditempuh sekitar satu jam dari Kota Semarang dengan jarak tempuh kurang-lebih 40 kilometer. Akses menuju benteng salah satunya adalah lewat jalan kecil di sebelah timur RSUD Ambarawa.

Akses jalan itu tidak terlalu luas sehingga paling pas untuk sepeda motor. Nantinya jalan itu akan sampai di pintu masuk benteng. Terdapat area memarkir kendaraan dengan tarif Rp 5.000.

Benteng yang dimakan usia

Benteng Pendem Ambarawa ternyata masih difungsikan hingga saat ini. Setengah bagian benteng sekarang menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa. Kawasan benteng yang bisa dikunjungi hanya di sisi utara saja.

Kondisi benteng sebelah utara pun seolah masih otentik. Keaslian bangunan masih tetap sama seperti zaman dahulu. Benteng ini memiliki dua tingkat, tetapi pengunjung hanya bisa menjangkau lantai dasar.

Baca juga: Asyik! PT KAI Hidupkan Jalur Lama Ambarawa-Bedono

Hal itu dikarenakan lantai dua benteng digunakan untuk tempat tinggal pegawai lapas. Selain itu, kondisi bangunan benteng yang sudah tua bisa saja membahayakan. Oleh karena itu, lebih baik memang patuh kepada peraturan yang ada.

Memang kondisi benteng sisi utara sudah rapuh dan termakan usia. Selesai dibangun pada tahun 1845, usia benteng ini kini sudah lebih dari satu abad. Namun satu hal positif adalah sebagian arsitekturnya masih asli sejak pembangunannya.

Arsitektur khas Belanda di Benteng Pendem AmbarawaKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Arsitektur khas Belanda di Benteng Pendem Ambarawa

Pengunjung pun seolah kembali ke masa kolonial Belanda ketika memandang langsung bangunan benteng tua ini. Keunikan inilah yang membuat banyak pengunjung gemar berfoto dengan latar belakang arsitektur unik khas Belanda.

Tak hanya itu, Benteng Pendem Ambarawa juga cukup sering digunakan untuk sesi foto model atau foto pre wedding. Berfoto di antara reruntuhan benteng tua ini akan memunculkan sisi estetiknya yang khas.

Saat ini pengelolaan benteng memang masih belum dikhususkan untuk wisata. Namun ada rencana ke depan untuk mengembangkan benteng ini agar menjadi salah satu destinasi wisata andalan Ambarawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com