Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Gembar-gembor, Wina Jadi Kota Terbaik untuk Tinggal

Kompas.com - 27/12/2018, 15:09 WIB
I Made Asdhiana

Editor

KOMPAS.com - Jalanan yang sepi, dan jendela-jendela pertokoan yang gelap gulita adalah dua hal yang selalu menghiasi kota Wina, Austria setiap hari Minggu tiba.

Suasana hening ini bukanlah pertanda kelesuan. Justru menjadi bukti bahwa Wina tengah tumbuh pesat menjadi kota yang sehat, dan “pintar".

Kualitas hidup di Wina sedang memuncak. Pada bulan Agustus tahun ini Wina menggeser posisi Melbourne, Australia dari peringkat pertama daftar kota-kota terbaik untuk ditinggali. Padahal, Melbourne sudah mengantongi predikat terbaik selama tujuh tahun berturut-turut.

Indeks Kelayakan Hidup Global versi “The Economist Intelligence Unit” menggunakan lima kategori besar untuk menilai sejumlah kota-kota di seluruh dunia yakni: stabilisasi, jaminan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, serta infrastruktur.

Suasana Kota Wina di Austria.AWIS MRANANI Suasana Kota Wina di Austria.
Bagi saya, sebagai pendatang di Wina, hal paling menarik dan mencolok dari karakteristik kota ini adalah ketenangan. Terutama di hari Minggu, ketika mayoritas pertokoan tutup, terkecuali rumah makan.

Bagi wisatawan atau penduduk baru yang berasal dari kota-kota ramai, keheningan di Wina bisa jadi terasa aneh. Seperti di Jakarta misalnya, akhir pekan identik dengan mal-mal yang penuh sesak. Tetapi tidak di Wina.

Hari Minggu, di Wina adalah waktu untuk memanfaatkan waktu bersosialisasi dengan teman dan keluarga di lokasi-lokasi non-pertokoan.

Dengan tutupnya pertokoan di hari Minggu, penduduk Wina harus bisa merencanakan keperluan rumah tangga jauh-jauh hari. Berbelanja makanan, obat-obatan, dan perabotan rumah harus diselesaikan pada Sabtu sore.

Kafe di Wina, Austria.AWIS MRANANI Kafe di Wina, Austria.
Julia Schüller, Redaktur Bidang Komunikasi Internasional Pemerintah Kota Wina mengatakan bahwa Wina ingin menjadi lokasi bisnis yang tak hanya ramah untuk pemilik, tetapi juga pegawai.

“Pekerjaan yang baik bukan hanya soal gaji cukup, tetapi juga soal tingginya kualitas pengelolaan pegawai. Selain gaji yang pantas, dan jaminan kerja, pekerjaan yang baik juga mempertimbangkan faktor proteksi sosial, kesehatan, dan peraturan terkait lingkungan kerja yang mengedepankan keluarga,” ujar Julia Schüller.

Berdasarkan survei Komisi Eropa terkait kualitas hidup di kota-kota Eropa (2015), Kota Wina berada pada posisi keempat setelah Graz, Zurich, dan Reykjavic dengan 79 persen responden menyatakan puas dengan kondisi kerja. Survei ini berlangsung setiap tiga tahun sekali sejak 2004.

Penduduk Wina secara langsung mendapat dorongan dari kebijakan pemerintah kota untuk meningkatkan kualitas waktu luang mereka.

Museum di Kota Wina, Austria.AWIS MRANANI Museum di Kota Wina, Austria.
Di hari Minggu, museum, taman hiburan, teater, dan bioskop siap untuk dinikmati. Bahkan, sejumlah museum tidak memungut biaya setiap hari Minggu pertama dalam sebulan.

Tak dimungkiri lagi, penduduk Wina sangat menghargai fasilitas kebudayaan, dan ruang hijau. Survei Komisi Eropa mengindikasikan 93 persen koresponden di Wina puas dengan ketersediaan ruang hijau.

Tak hanya itu, pemerintah kota juga memastikan agar penduduk Wina bisa menikmati waktu luang di luar rumah dengan mudah. Seperti misalnya dengan menyediakan jalur yang sangat layak untuk untuk pejalan kaki, dan pesepeda. Jalur-jalur tersebut jelas, besar, dan aman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com