Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KA Pariwisata Incar Turis Malaysia

Kompas.com - 29/12/2018, 07:41 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – PT KA Pariwisata menargetkan 2 juta pengunjung pada 2019 khusus di Gedung Lawang Sewu dan Museum KA Ambarawa. Berbagai langkah dipersiapkan agar target itu terpenuhi.

Direktur Utama PT KA Pariwisata, Totok Suryono, menjelaskan, pemasaran dua obyek wisata itu nantinya tidak lagi berskala lokal, melainkan nasional dan internasional.

Untuk pasar nasional, promosi akan digencarkan lebih serius. Paket wisata yang ditawarkan tidak hanya melihat bangunan gedung tua, namun eksplorasi wisata lain.

“Sekarang event di Lawang Sewu saya lihat dipasarkan di lokal, nanti 2019 akan dipasarkan event di pasar nasional dan internasional,” ujar Totok, saat ditemui di Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/12/2018).

Baca juga: Libur Natal, 60 Ribu Pengunjung Sambangi Lawang Sewu

KA Pariwisata yang merupakan anak usaha PT KAI akan bekerja sama dengan KA Malaysia untuk mendatangkan wisatawan asal negeri jiran itu. Setidaknya, sekitar 100.000 wisatawan mancanegara, termasuk Malaysia akan coba didatangkan.

Pengunjung hendak menaiki salah satu kereta api uap di Museum KA Ambarawa, Selasa   (28/9/2016)Kompas.com/ Syahrul Munir Pengunjung hendak menaiki salah satu kereta api uap di Museum KA Ambarawa, Selasa (28/9/2016)
“Kami tidak terlalu muluk targetnya. Angka 2 juta wisatawan itu pasti dominasi wisatawan lokal. Kami kebetulan kerja sama dengan KA Malaysia. Mereka ada anak perusahaan juga kelola wisata, akan akan pasarkan Lawang Sewu dan Museum KA di sana. Mungkin dapat 100.000 wisman,” tambahnya.

Baca juga: KA Pariwisata Ditunjuk Kelola Lawang Sewu dan Museum KA Ambarawa

Selain upaya tersebut, pihak pengelola akan secara rutin membuat acara dan atraksi di gedung tua tersebut. Pengelola juga akan menawarkan ke semua pihak agar menggunakan gedung tua di Lawang Sewu sebagai tempat-tempat pertemuan dan sejenisnya.

“Semarang ini kan banyak destinasi, kami akan pasarkan lebih spesifik Lawang Sewu dan Ambarawa. Wisatawan tidak saja melihat gedung, tapi hal-hal yang lebih menarik lagi,” kata Totok.

Baca juga: Berapakah Jumlah Sebenarnya Pintu di Lawang Sewu?

Berdasarkan data PT KAI, jumlah pengunjung 2018 telah melewati 1 juta pengunjung atau tepatnya 1.022.693 orang. Jumlah itu meningkat pesat ketimbang tahun 2012 sebanyak 121.696 orang, 2013 sebanyak 233.559 orang, 2014 sebanyak 483.068 orang.

Jumlah wisatawan ke Lawang Sewu tercatat meningkat setiap tahunnya. Pada 2015, jumlah kunjungan mencapai 688.995 wisatawan, 2016 sebanyak 861.111 wisatawan dan 2017 sebanyak 992.343 wisatawan.

Keindahan bangunan arsitektur Eropa, buatan Belanda di Lawang Sewu, Semarang, Rabu (28/3/2018). KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Keindahan bangunan arsitektur Eropa, buatan Belanda di Lawang Sewu, Semarang, Rabu (28/3/2018).
Gedung Lawang Sewu merupakan kantor perusahaan kereta api swasta Nedherland Indische Spoorweg Maatschaapij yang dibangun pada 1904. Sesudah kemerdekaan, gedung Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor Eksploitasi Tengah Djawatan Kereta Api RI atau cikal bakal PT KAI.

Gedung ini juga saksi sejarah perlahan Indonesia melawan tentara Jepang saat pertempuran lima hari di Semarang.

Lawang Sewu dipugar pada 2009 dan rampung pada 2011. Lawang Sewu menjadi salah satu gedung cagar budaya kemudian dialihfungsikan menjadi museum. Gedung ini menjadi landmark Kota Semarang, sehingga menjadi tujuan wisatawan ketika berkunjung ke ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com