Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Destinasi Religi yang harus Anda Kunjungi di Bangladesh

Kompas.com - 01/01/2019, 17:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Negeri di Asia Selatan punya jejak peradaban yang kaya. Berbagai karya sastra, pemikiran, bahkan agama dapat dilacak jejaknya dari sana.

Bicara soal Asia Selatan, India tentu jadi nama pertama yang akrab di telinga. Namun, Bangladesh turut termasuk dalam negeri Asia Selatan yang tak kalah kaya soal peradaban.

Kebudayaan di Bangladesh telah melalui proses berabad-abad dan merupakan hasil pertemuan beragam budaya. Meskipun kini dihuni oleh 90 persen penduduk Islam, namun jejak kebudayaan Hindu, Buddha, Jain, dan Islam turut andil dalam membentuk budaya Bangladesh.

KompasTravel merangkum beberapa peninggalan di Bangladesh untuk Anda yang tertarik menelusuri jejak tersebut ketika melancong ke negeri Bengal ini:

Wihara Somapuri

Stupa tanah liat setinggi 20 meter merupakan ciri utama kompleks Wihara Somapuri di Paharpur. Lantai stupa ini dilapisi oleh lapisan tanah liat lain yang membentuk berbagai manusia dan makhluk dalam berbagai pose.

Wihara ini dipagari oleh 177 kamar mungil yang dulu diperuntukkan bagi para biarawan dan ruang meditasi. Kendati dikenal sebagai wihara, namun dari gaya arsitekturnya, kompleks bangunan ini juga pernah dipakai oleh kalangan Hindu dan Jain.

Kompleks wihara dengan stupa setinggi 20 meter yang tampak mencolok di tengah-tengah kompleks.SHUTTERSTOCK Kompleks wihara dengan stupa setinggi 20 meter yang tampak mencolok di tengah-tengah kompleks.

Pengaruh Jain terlihat pada bagian chaturmukha dan patung Manzuri. Sementara itu, pengaruh Hindu dapat dikenali dari relief kisah Mahabarata dan Ramayana, selain patung Ganesha dan bayi Krishna.

Masjid Shait Gumbad

Masjid yang berdiri di Kota Bagerhat ini adalah masjid terbesar sekaligus masjid tradisional termegah se-Bangladesh. Dibangun dari batu-batu bata, masjid yang tampak serupa benteng ini menampakkan pengaruh Turki yang amat jelas.

Desain interior Masjid Shait Gumbat, Bangladesh, yang berlorong-lorongSHUTTERSTOCK Desain interior Masjid Shait Gumbat, Bangladesh, yang berlorong-lorong
Para wisatawan yang hendak mengunjungi masjid ini mesti memiliki tiket masuk. Di samping itu, seringkali turis-turis wanita tidak diperbolehkan memasuki bangunan berusia lima abad ini.

Kuil Kantanagar

Kuil ini berada di Dinajpur. Mirip dengan Candi Prambanan, Kuil Kantanagar yang dibangun pada abad ke-18 ini dipenuhi dengan relief kisah-kisah Hindu. Namun, di samping itu juga terdapat relief yang bercerita mengenai kehidupan sosial Bangladesh zaman dulu.

Relief Kuil Kantanagar mengisahkan banyak hal mulai dari epos religi hingga realitas sosial budaya Bangladesh.SHUTTERSTOCK Relief Kuil Kantanagar mengisahkan banyak hal mulai dari epos religi hingga realitas sosial budaya Bangladesh.

Dulu, sebanyak sembilan menara bertingkat yang dipenuhi ornamen pernah bercokol di atap bangunan ini. Namun, semua hancur oleh gempa besar pada 1897 yang mengguncang Bangladesh menghancurkannya dan hingga kini tidak digantikan.

Festival Maha Raas Leela yang telah berabad-abad menjadi tradisi senantiasa digelar di sini pada purnama di akhir November atau awal Desember. Festival ini merayakan lahirnya Krishna dan setiap tahun memikat hampir 200 ribu peziarah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com