Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Akhir Tahun, Kunjungan Turis di Gunungkidul Menurun dari Tahun Lalu

Kompas.com - 01/01/2019, 21:06 WIB
Markus Yuwono,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mencatat penurunan sekitar 90 ribu kunjungan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru 2019 dibandingkan tahun lalu. Diperkirakan penurunan ini karena psikologis masyarakat pasca tsunami di Banten dan Lampung beberapa waktu lalu.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono menjelaskan kunjungan wisatawan dari tanggal 22 Desember 2018 sampai 31 Desember 2018 baru mencapai 176.707 orang wisatawan.

Untuk libur Tahun baru Selasa (1/1/2019) diperkirakan sekitar 20-an ribu wisatawan. Jika dijumlahkan jauh dari target yang ditetapkan yakni 344 ribu wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru.

"Jumlah pengunjung menurun sekitar 90-an ribu wisatawan dibandingkan libur Natal dan tahun baru tahun lalu. Tahun lalu ada sekitar 290 ribu wisatawan," kata Hary saat dihubungi, Selasa (1/1/2019).

Baca juga: Mengunjungi Kampung Batik Gunungkidul

Penurunan ini, menurut dia, karena 85 persen kunjungan wisatawan ke Gunungkidul adalah pantai dan beberapa waktu lalu ada tsunami. Selain itu, cuaca memang tidak mendukung.

"Informasi gelombang pasang, dan adanya hoax tsunami juga berpengaruh. Pasca tsunami mempengaruhi psikologis masyarakat untuk berkunjung ke pantai. Target kita tidak sampai, karena wisata kita berbasis alam terkait dengan pantai. Sebenarnya di Gunungkidul tidak hanya pantai, sehingga menjadi catatan kami untuk mengembangkan wisata non pantai," ucapnya.

Soal wisata non pantai, Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) IV, V dan VI sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2014 di Gunungkidul dapat menjadi tujuan wisata alternatif selain pantai.

Adapun diantaranya Gunung Api Purba Nglanggeran (geosite), Lokasi Out Bound Jelok, Hutan Wanagama, Air Terjun Sri Getuk, Gua Rancang Kencana, Kerajinan Batik Kayu Bobung.

"Kita terus mengembangkan wisata non pantai," ucapnya.

Seorang warga mengambil foto bendera raksasa di Puncak Gunung Buchu, sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (13/8/2018).KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Seorang warga mengambil foto bendera raksasa di Puncak Gunung Buchu, sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (13/8/2018).

Target setahun pun tidak tercapai. Hingga 31 Desember 2018, wisatawan yang datang tercatat baru 3.040.095 pengunjung. Sementara target wisatawan hingga tutup tahun adalah sebanyak 3,5 juta pengunjung.

"Sementara target PAD Rp 28,2 miliar, terealisasi Rp 24, 2 miliar (minus Rp 4 miliar)," kata Hary.

Pihaknya mengaku sulit memenuhi target, baik PAD maupun kunjungan wisata di tahun 2018. Kondisi alam berpengaruh terhadap pemenuhan target pariwisata. Pasca-badai cempaka, kunjungan wisata benar-benar sepi sehingga target triwulan pertama tidak memenuhi target. Kondisi yang sama terjadi di pertengahan tahun, gelombang tinggi datang.

Baca juga: Bendera Raksasa Berkibar di Gunung Api Purba Nglanggeran

Pantai Sepanjang di Kecamatan Tanjungsari tidak terlalu banyak pengunjung.

"Kunjungan seperti ini seperti libur biasa, jauh menurun dibandingkan tahun lalu," kata Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Surisdiyanto saat ditemui di Pantai Sepanjang, Selasa.

Dia mengatakan, penurunan wisatawan sudah dirasakan sejak adanya tsunami Banten dan Lampung pekan lalu. Terlihat tidak banyak wisatawan yang mengunjungi pantai saat malam pergantian tahun. Hanya dibeberapa pantai wisatawan datang dan menginap. Seperti di pantai Watu Kodok, Ngrumput, dan Sanglen.

Sejumlah wisatawan mengunjungi obyek wisata Pantai Indrayanti, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (24/7/2018). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak gelombang tinggi akan terjadi di perairan selatan Indonesia pada tanggal 24 (dini hari) hingga 25 Juli 2018 dengan ketinggian ombak mencapai enam meter.ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH Sejumlah wisatawan mengunjungi obyek wisata Pantai Indrayanti, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (24/7/2018). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak gelombang tinggi akan terjadi di perairan selatan Indonesia pada tanggal 24 (dini hari) hingga 25 Juli 2018 dengan ketinggian ombak mencapai enam meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com