KOMPAS.com - Warga Jakarta, tahun 2019 baru memasuki hari yang kedua. Sudahkah Anda merencanakan mengisi awal 2019 dengan kegiatan apa saja?
Tentunya akan sangat menyenangkan jika tahun ini diisi dengan mengunjungi berbagai kawasan wisata disela kesibukan Anda belajar, bekerja, dan lain sebagainya.
Sebagai tips, Anda dapat mengunjungi berbagai kawasan wisata di sekitar Jakarta yang tentunya tak kalah menarik dengan yang ada di luar kota. Salah satunya kawasan wisata Tebing Koja atau kerap disebut Kandang Gozila yang terletak di Cireundeu, Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca juga: Suasana Khas Pedesaan Sunda di Desa Wisata Saung Ciburial
Beberapa waktu yang lalu KompasTravel mengunjungi Tebing Koja dengan memanfaatkan fasilitas transportasi umum di Jakarta. Yang menarik, budget yang kami keluarkan untuk berlibur di sana tak sampai Rp 100.000.
Berikut ini panduan lengkap bagi Anda yang ingin berkunjung ke Tebing Koja dari Jakarta.
Stasiun Maja adalah salah satu stasiun terdekat dari Tebing Koja. Untuk menuju ke sana, Anda dapat menggunakan KRL Commuter Line relasi Tanah Abang-Maja atau Tanah Abang-Rangkasbitung.
Baca juga: Lokasi Wisata Pilihan di Jalur Tol Trans Jawa, Semarang hingga Solo
Biaya KRL menuju Stasiun Maja dari Stasiun Tanah Abang sekitar Rp 7.000.
Saat itu kami menuju Stasiun Maja dengan KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung dan berangkat dari Stasiun Palmerah. Kami membutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit untuk sampai di Stasiun Maja.
Jika dilihat dengan aplikasi ojek online, biaya taksi online dari Stasiun Maja hingga Tebing Koja hanya Rp 8.000.
Tapi jangan kaget jika sampai di Stasiun Maja Anda akan kesulitan mencari driver. Saat itu kami tak melihat satu pun armada taksi online atau ojek online terdeteksi di aplikasi pemesanan setelah sekitar 30 menit mencari.
Alhasil ojek pangkalan jadi salah satu pilihan transportasi terbaik.
"Kalau langsung ke tebing bisa, tapi muternya jauh. Lebih baik ke sungai saja nanti lanjut naik rakit," ujar tukang ojek kami saat itu.
Sesampainya di tepi sungai, kami dihampiri oleh seorang wanita paruh baya yang menyeberang dengan rakit bambunya.
Untuk menyeberang kami dipungut biaya Rp 5.000. Meski hanya terbuat dari bambu, rakit ini mampu menampung maksimal 7 orang.