Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Malang Ingin Jadi Tuan Rumah yang Baik untuk Wisatawan

Kompas.com - 14/01/2019, 10:09 WIB
Andi Hartik,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang memprioritaskan kenyamanan wisatawan untuk meningkatkan sektor wisata di Kota Malang. Apalagi, Kota Malang memiliki ikon wisata kampung tematik yang mengharuskan warga setempat harus berinteraksi langsung dengan wisatawan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Wahyuni mengatakan, masyarakat harus turut serta dalam membangun sektor wisata di Kota Malang. Menurutnya, masyarakat Kota Malang harus dibekali dengan wawasan kepariwisataan supaya mampu berkomunikasi dengan baik dengan para wisatawan.

"Kota pariwisata telah disematkan untuk Kota Malang. Namun itu tidak bermakna apabila tidak diikuti oleh rasa memiliki dan keterlibatan aktif warganya," katanya di sela pembinaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Rampal, Minggu (13/1/2019).

Baca juga: 2018, Kota Malang Dikunjungi 15.034 Wisman dan 4,8 Juta Wisnu

Tidak hanya soal komunikasi, Ayu mengatakan, masyarakat Kota Malang harus terus berkreasi untuk menghadirkan suasana baru bagi wisatawan.

Ia mencontohkan keberadaan Kampung Warna Warni, Kampung Tridi dan Kampung Biru yang harus terus berinovasi supaya tetap menjadi idola wisatawan.

Wisatawan mengunjungi Kampung Tridi (3D), Malang, Jawa Timur, Minggu (05/11/2017). Ratusan rumah yang berada di sebelah utara Sungai Brantas itu dicat gambar tiga dimensi, mulai fasad, samping, dan hingga ruang tamunya. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi Kampung Tridi (3D), Malang, Jawa Timur, Minggu (05/11/2017). Ratusan rumah yang berada di sebelah utara Sungai Brantas itu dicat gambar tiga dimensi, mulai fasad, samping, dan hingga ruang tamunya. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
"Karena menonjolkan pada keunikan lukisan mural tiga dimensi, maka untuk mengantisipasi kejenuhan pengunjung diperlukan kreatifitas warga untuk terus melakukan peremajaan lukisan. Menggali cenderamata yang disajikan dan yang tidak kalah pentingnya karena berada di tengah pemukiman adalah keramahtamahan dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan pengunjung," jelasnya.

Baca juga: Bersantai di Tengah Sawah Kota Malang

Ayu mendorong terbentuknya Pokdarwis di setiap kelurahan untuk membangun wawasan kepariwisataan di tengah masyarakat.

Sampai saat ini, Kota Malang masih memiliki 11 Pokdarwis dari 57 kelurahan yang ada. Padahal, Kota Malang telah menasbihkan dirinya sebagai kota wisata, kota pendidikan dan kota jasa sesuai Tri Bina Cita Kota Malang.

"Ada dua hal yang kita tekankan yakni bagaimana mendorong dan memotivasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan serta mendorong dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik wisata," katanya.

Baca juga: Menginap di Jantung Kota Malang, Hotel Tugu nan Ikonik

Wali Kota Malang, Sutiaji tidak memungkiri bahwa wawasan kepariwisataan di lingkungan masyarakat Kota Malang masih lemah. Ia lantas membandingkan dengan masyarakat Bali dan Yogyakarta yang dianggapnya telah memiliki etos kepariwisataan yang bagus.

Bus ala Eropa dihadirkan untuk menjelajah Kota Malang.DOK. malangcity.com Bus ala Eropa dihadirkan untuk menjelajah Kota Malang.
"Masyarakat kita belum seperti Bali maupun Yogyakarta. Darah wisatanya belum sekental dua daerah tersebut. Tapi bukan berarti kita tidak bisa. Saya yakin dan saya percaya bisa," katanya.

Sutiaji mendorong berdirinya Pokdarwis untuk meningkatkan kesadaran wisata di tengah masyarakat. Sutiaji juga meminta adanya kalender wisata yang permanen dan hotel-hotel yang menyajikan khazanah lokal Kota Malang.

Sutiaji juga mendorong sinergitas antara pemerintah di Malang Raya. Yakni Pemerintah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu dalam meningkatkan sektor wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com