Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tidak Ada Pisau di Meja Restoran China?

Kompas.com - 16/01/2019, 09:30 WIB
Vitorio Mantalean,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiadaan pisau daging di atas meja makan restoran China mungkin jarang Anda sadari. Namun, hal ini sebetulnya lazim.

China bukannya terlambat menemukan pisau. Menurut buku Ancient China: A History (2016), penggalian situs Hemudu, Zhejiang, China bahkan mengungkap bahwa bangsa China telah menggunakan pisau daging dan pedang untuk keperluan berburu di zaman neolitikum (5300-4500 SM).

Kala China memasuki zaman perunggu (sekitar 2000 tahun silam), pisau pun menjelma alat makan dan digunakan bersama garpu. Hal ini disimpulkan usai ekskavasi di situs Qijia, China barat laut, mendapati garpu dan pisau kecil sekaligus, mengindikasikan pemakaiannya yang “sepaket”.

Baca juga: Nasi, Pangan Pokok Nusantara yang Dibudidayakan Petani China

Dua penemuan tadi seolah membantah spekulasi jika China tertinggal dari peradaban lain soal penemuan pisau dan garpu.

Lantas, lain halnya dengan restoran Barat, mengapa kebanyakan restoran China sekarang tidak menyediakan garpu dan pisau di meja makan?

Kemungkinan besar, hal ini dipengaruhi oleh ajaran Konfusius yang hidup di abad 4 SM di China. Sang filsuf punya pengaruh yang besar dalam mempromosikan sumpit sebagai alat makan yang lazim dalam skala luas, sebagaimana dikutip dari China Daily.

Baca juga: Ini Bedanya Sumpit China, Korea, dan Jepang...

Mengenai santap-menyantap, Konfusius pernah bersabda, “Orang terhormat tidak meletakkan pisau di meja makan.”

Konfusius yang juga vegetarian menganggap alat yang tajam, termasuk garpu dan pisau, sebagai simbol kekerasan. Suatu hidangan adalah simbol harmoni, maka tak ada tempat bagi kekerasan di meja makan, menurut Konfusius sebagaimana tercatat dalam analeknya.

Pandangan ini pula yang kemungkinan besar menginspirasi bentuk sumpit China yang ujungnya tumpul. Alat makan satu ini kemudian menandakan kelemahlembutan, suatu konsep moral yang agung dalam Konfusianisme.

Sehingga, masuk akal jika China yang kemudian dipengaruhi oleh Konfusianisme tidak mengenal daging berukuran besar sebagai hidangan di meja makan.

Segala jenis santapan pasti telah dipotong-potong di dapur, sampai ukuran yang sesuai untuk dicapit menggunakan sumpit. Hal ini berlaku mulai dari ayam kung pao sampai bebek peking.

Karena telah berukuran kecil, maka pemakaian garpu dan pisau di meja makan pun tak diperlukan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com