KOMPAS.com - Jengah akibat terlalu dieksploitasi, beberapa kota dan negara di dunia kini tak lagi simpatik terhadap pariwisata massal. Salah satu pemicunya ialah ketiadaan timbal balik sepadan dari pariwisata massal.
Turis-turis dianggap hanya numpang tenar di destinasi wisata, terasa mengganggu, tanpa sedikitpun menghiraukan penduduk lokal.
Celakanya, hal ini terjadi nyaris setiap hari, hingga penduduk lokal punya olok-olok sendiri bagi turis-turis menyebalkan yang datang setiap harinya.
Di Indonesia, ada banyak kelakuan turis asing yang menimbulkan masalah. Peristiwa pencurian, kekerasan, dan turis asing yang mengemis juga lazim ditemukan di Bali.
Supaya Anda tak ambil bagian dalam pariwisata massal yang memuakkan penduduk lokal, ada baiknya mempertimbangkan sejumlah tips sebelum memutuskan pergi melancong, seperti yang dirangkum KompasTravel berikut ini:
1. Pertimbangkan ulang destinasi Anda
Berencana mengunjungi destinasi wisata tetapi sudah ramai dikunjungi wisatawan, cobalah cari destinasi wisata lain. Di destinasi wisata yang ramai wisatawan, mungkin Anda akan terasa tak nyaman.
Warga setempat juga bisa terasa lebih leluasa berkegiatan karena tak harus bersama turis.
2. Kurangi swafoto
Selfie atau swafoto mengesankan sifat narsistik, apalagi dengan tongkat selfie menjulur tinggi ke udara. Ada baiknya mengambil foto diri dengan cara lain atau bidiklah aneka panorama dari berbagai sudut yang indah.
3. Beralih ke obyek wisata yang agak sepi
Bila Anda datang ke sebuah destinasi wisata favorit turis, cobalah memilih obyek wisata yang belum ramai. Seperti misalnya Anda liburan ke Bali, cobalah pilih obyek wisata di Kabupaten Buleleng.
4. Hindari peak season
Pergi di saat peak season sungguh tak ideal untuk berwisata. Harga yang melangit dan turis yang berjejalan kadangkala malah tak sebanding dengan cuaca bagus yang diidam-idamkan.
5. Berpaling dari restoran cepat saji internasional