Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kue Keranjang dan Jeruk di Festival Imlek, Mau?

Kompas.com - 01/02/2019, 15:08 WIB
Josephus Primus,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bertekstur kenyal dan lengket tapi manis rasanya, kue keranjang menjadi salah satu kuliner yang hadir saat perayaan Imlek.

Kue keranjang atau nian gao atau dalam dialek Hokian punya nama ti kwe adalah penganan wajib saat Imlek.

Tak cuma itu, buah jeruk juga menjadi ciri khas Imlek. Jeruk yang dalam Bahasa Mandarin berbunyi "ju" yang dekat dengan bunyi kata keburuntungan yakni "ji" menjadi simbol pengharapan baik.

(Baca: Mengapa Jeruk Selalu Hadir Saat Imlek?)

"Semua kuliner Imlek baik kue keranjang maupun jeruk ada di Perayaan Imlek Nusantara," kata Ketua Dewan Pelaksana Perayaan Imlek Nasional 2019, Sudhamek AWS pada Kamis (31/1/2019) saat memberikan keterangan berkenaan dengan Perayaan Imlek Nasional 2019.

Sudhamek mengatakan Perayaan Imlek Nasional 2019 ditandai juga dengan Festival Imlek.

Sebagai catatan, festival tersebut akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, mulai Kamis (7/2/2019) sampai dengan Minggu (10/2/2019).

Pedagang merapikan sejumlah tanaman pohon jeruk Imlek (kim kat) yang dijual di lapaknya yang berada di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2012). Harga tanaman pohon jeruk Imlek tersebut bervariatif anatara Rp 500.000 hingga Rp 1 juta tergantung dari tinggi tanaman dan banyaknya buah.KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Pedagang merapikan sejumlah tanaman pohon jeruk Imlek (kim kat) yang dijual di lapaknya yang berada di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2012). Harga tanaman pohon jeruk Imlek tersebut bervariatif anatara Rp 500.000 hingga Rp 1 juta tergantung dari tinggi tanaman dan banyaknya buah.

Setiap hari sepanjang tanggal tersebut, acara dimulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.

"Festival ini terbuka untuk umum," tutur Sudhamek.

Dimensi

Sementara itu, Sudhamek menambahkan ada dimensi yang khas pada perhelatan Perayaan Imlek Nasional 2019.

"Kami memilih desain warna perayaan adalah merah-putih sebagai dimensi kebangsaan," ujarnya.

Lantas dimensi akulturasi pada kegiatan ini mengemuka dengan batik.

"Motifnya batik mega mendung," ujar Sudhamek.

Rangkaian acara juga dibuat untuk menjiwai kesatuan dan kebinekaan Indonesia. Pada perayaan itu, misalnya, alat musik klasik guzheng digunakan untuk mengiringi lagu-lagu kebangsaan Indonesia.

Ketua Dewan Pelaksana Perayaan Imlek Nasional 2019 Sudhamek AWS Perayaan Imlek Nasional 2019 Ketua Dewan Pelaksana Perayaan Imlek Nasional 2019 Sudhamek AWS

Sebaliknya, kolintang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu daerah Indonesia maupun lagu Mandarin.

Berlanjut, atraksi khas Tionghoa, barongsai juga ditampilkan bersama dengan reog dan ondel-ondel.

Tema Perayaan Imlek 2019 adalah "Merajut Kebinekaan Memperkokoh Persatuan".

"Kami berharap ada 10.000 warga yang berkunjung pada Perayaan Imlek Nasional 2019," pungkas Sudhamek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com