Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Pendakian Gunung Sindoro via Kledung akan Ditutup Mulai Besok

Kompas.com - 01/02/2019, 22:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com – Pendaki yang memiliki rencana akan naik ke Gunung Sindoro via Kledung dalam waktu dekat, hendaknya mengatur ulang rencananya.

Menyusul Prau dan Slamet, jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung juga akan ditutup. Penutupan itu akan dilakukan Hari Minggu (10/02/2019) hingga Jumat (01/03/2019).

Pengumuman mengenai penutupan jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung disampaikan melalui pengumuman Gabungan Remaja Anak Sindoro (Grasindo) nomor 01/SE/PNT/II/2019.

Baca juga: Awal 2019, Jalur Pendakian Gunung Prau Akan Ditutup Tiga Bulan

Alasan penutupan jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung menurut pengumuman itu adalah karena cuaca yang cenderung semakin memburuk dan disertai hujan lebat. Kondisi seperti itu membahayakan keselamatan pengunjung.

Selain itu, alasan penutupan adalah untuk pemulihan atau revitasilasi ekosistem sepanjang jalur pendakian serta sebagai upaya menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa, dan ekosistem.

“Cuaca sekarang sudah mendekati ekstrem, juga untuk revitalisasi ekosistem,” ujar salah satu petugas Basecamp Pendakian Sindoro via Kledung, Sutanto.

Revitalisasi Ekosistem dan Perbaikan Jalur

Menurut Sutanto cuaca di Gunung Sindoro sekarang ini sering hujan. Namun sebenarnya penutupan memang ditujukan untuk revitalisasi.

“Karena sejauh ini, mungkin sudah hampir beberapa tahun tidak ada penutupan. Untuk revitalisasi ekosistem itu maka kita sengaja untuk rencana penutupan itu. Jadi untuk menormalkan kembali jalur-jalur pendakian,” ujar dia.

Baca juga: Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Ditutup Mulai 10 Januari 2019

Di samping itu, Kledung merupakan jalur pendakian favorit Gunung Sindoro sehingga jumlah pendaki yang melintas lebih banyak. Hal itu membuat menjadikan perlunya istirahat bagi jalur pendakian Kledung dari pendakian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

BUDIDAYAKAN MEMBACA!!!

A post shared by SINDORO VIA KLEDUNG (@grasindo_sindoro) on Jan 28, 2019 at 11:25pm PST

Selain mensterilkan jalur pendakian, pihak basecamp nantinya juga akan melakukan pembersihan sampah dan perbaikan jalur.

“Kami ada pembersihan jalur sama perbaikan jalur juga,” kata Sutanto.

Sampah di jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung paling banyak salah satunya ada di tempat camp, yakni Pos III. Ia menlajutkan jika sebelumnya pihak basecamp juga sudah melakukan pembersihan.

Baca juga: Per November 2018, Pendaki Gunung Prau Dilarang Membawa Tisu Basah

Sutanto juga mengingatkan jika pendaki dilarang membawa tisu basah jika akan mendaki Gunung Sindoro dari jalur mana pun.

“Ada briefing dan ada penyitaan juga tentang tisu basah,” ujar dia.

Untuk waktu pendakian terakhir sebelum masa penutupan, Sutanto menjelaskan jika tanggal 9 Februari 2019 besok adalah waktu terakhir pendaki turun. Pendaki sudah tidak diizinkan mendaftar untuk mendaki pada tanggal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com