Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Bansari, Pendakian Gunung Sindoro via Sigedang Tetap Buka

Kompas.com - 02/02/2019, 13:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com – Pendaki yang ingin mendaki ke Gunung Sindoro pada tanggal 10 Februari sampai 1 Maret 2019 masih bisa melakukannya via jalur pendakian selain Kledung.

Selain jalur Bansari di Kabupaten Temanggung, jalur pendakian Gunung Sindoro yang akan tetap dibuka adalah via Sigedang, Kabupaten Wonosobo. Jalur pendakian ini adalah rute menuju Puncak Sindoro melalui sisi utara.

Baca juga: Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Ditutup Mulai 10 Januari 2019

Tetap dibukanya jalur pendakian Gunung Sindoro via Sigedang disampaikan langsung oleh Ketua Putra Sindoro dari Basecamp Sigedang, Alimin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/2/2019).

“Jalur lain seperti Sigedang itu kan enggak begitu ramai setiap harinya. Jadi untuk misal seperti sampah itu bisa dikondisikan,” ujar dia.

Alimin menambahkan, jika seperti Kledung memang sudah saatnya perawatan. Sementara untuk Sigedang karena tidak begitu ramai, maka jalur bisa terpantau. Menurutnya, jalur utama yang paling ramai adalah Kledung.

Mengenai cuaca, Basecamp Sigedang memberlakukan sistem buka-tutup jalur pendakian. Jika cuaca sedang buruk seperti terjadi badai, maka pendaki akan ditahan di basecamp hingga badai berlalu.

Selain itu, pendaki harus melakukan persiapan ekstra ketika akan mendaki Gunung Sindoro di musim hujan.

Baca juga: Awal 2019, Jalur Pendakian Gunung Prau Akan Ditutup Tiga Bulan

“Yang penting begitu ada pendaki, dilihat dari safety-nya terlebih dahulu. Jika ada yang terlihat tidak safety ya kita tetap mewajibkan harus safety. Dalam artian safety mental, perlengkapan fisik, dan lain sebagainya harus kita wajibkan ke mereka,” ujar Imin (sapaan Alimin).

Hal itu untuk menghindari kejadian seperti kecelakaan di gunung yang biasanya terjadi karena pendaki yang kurang safety.

Batas Area Camp di Pos III

Pendaki juga harus mematuhi aturan khusus jalur Sigedang, yakni batas area berkemah maksimal ada di pos III. Aturan itu karena banyak kecelakaan karena fisik yang terlalu lelah jika tetap berkemah di atas pos III.

“Sekarang begitu di pos III semua, misal musim hujan seperti ini ada efektifnya. Misal tiba-tiba hujan ternyata dia belum terlalu tinggi di jalur pendakian karena masih ada di pos III,” ujar Imin.

Kawah Gunung Sindoro yang aktif.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Kawah Gunung Sindoro yang aktif.
Aturan ini harus dipatuhi oleh pendaki Gunung Sindoro via Sigedang, baik itu di musim hujan ataupun musim kemarau. Sementara perjalanan menuju puncak bisa dilakukan dini hari.

Saat sampai pos III, pendaki juga diminta untuk memperhatikan cuaca. Jika cuaca buruk maka pendakian menuju puncak hendaknya ditunda sampai cuaca membaik. Imin juga mengingatkan kalau batas waktu di puncak maksimal pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Per November 2018, Pendaki Gunung Prau Dilarang Membawa Tisu Basah

“Jika di pos III berhari-hari hujan ya kita tidak izinkan naik sampai puncak,” ujar dia.

Pembatasan waktu di puncak itu terkait dengan aktivitas vulkanik di kawah Gunung Sindoro. Jika semakin siang dikhawatirkan gas beracun akan menyelimuti kawasan puncak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com