Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendaki Bukit Lewati Lembah, Jalan Panjang Menikmati Durian Rumpin...

Kompas.com - 03/02/2019, 11:00 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Godjali membelah durian yang tersaji di atas meja ruang tamunya. Tampak daging buah durian berwarna putih kekuningan dengan wangi harum yang menyengat.

Saya mengambil daging buah durian kemudian menyantapnya.

Rasanya sangat legit. Perpaduan rasa manis dan pahit yang seimbang membuat durian rumpin ini begitu nikmat.

Godjali yang kerap disapa Pak Jali merupakan salah satu pemborong durian di kawasan perbukitan dekat Gunung Suling, tepatnya di Desa Rabak, Rumpin, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Jali, Ia harus menempuh perjalanan panjang untuk memetik Durian Rumpin.

Saya dan tim Kompas.com mencoba mengikuti perjalanan Jali mendaki bukit melewati lembah untuk memetik durian rumpin nan nikmat itu.

Jalan Panjang Menuju Bukit

Durian Rumpin yang dipetik di perbukitan dekat Gunung Suling, Rumpin, Bogor, Jawa Barat.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Durian Rumpin yang dipetik di perbukitan dekat Gunung Suling, Rumpin, Bogor, Jawa Barat.

Kami menyiapkan berbagai perlengkapan agar nyaman selama perjalanan. Sementara Jali, hanya mengenakan kaus lengan panjang, celana pendek, tas yang terbuat dari karung, topi, dan tak mengenakan alas kaki.

Perjalanan menuju bukit pun dimulai.

Tak disangka, jalan menuju bukit begitu licin karena hujan baru saja mengguyur kawasan ini.

Tak ada bebatuan yang memudahkan langkah kami, tak ada pepohonan yang dapat kami gunakan untuk berpegangan. Yang ada hanyalah jalanan menanjak berumput yang membuat kami beberapa kali tergelincir.

"Kalau Bapak mending tidak pakai sandal. Udah biasa juga begini, jadi tidak kepleset. Ayo teh semangat, jalannya masih jauh. 2 jam perjalanan lah kira-kira," ujar Jali memberi semangat.

Setelah sekitar 30 menit berjalan, kami tiba di lembah bukit dengan kondisi jalan cukup landai. Akhirnya kami bisa menikmati perjalanan sambil merasakan aliran sungai di tepi jalan menuju bukit. Kami pun menyempatan diri membasuh kaki yang kotor akibat lumpur.

Jali menyebut pekerjaan memetik durian ini dilakoninya setiap musim durian tiba.

"Biasanya musim durian itu mulai akhir Desember sampai pertengahan Februari. Kalau pas enggak musim durian ya Bapak nanem pisang, kerja sawah, kerja bangunan," kisahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com