Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Punya Pabrik Pengolahan Cokelat, Cocok untuk Wisata Edukasi

Kompas.com - 19/02/2019, 10:22 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Destinasi wisata di Banyuwangi, Jawa Timur terus tumbuh. Kini, telah dibuka wisata edukasi pengolahan cokelat di lokasi wisata Doesoen Kakao, di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Wisatawan diajak melihat proses pengolahan di pabrik pengolahan cokelat yang berada di tengah perkebunan kakao berhawa sejuk.

Pabrik pengolahan cokelat yang diresmikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Sabtu (16/2/2019), itu berada di kawasan perkebunan Kendeng Lembu milik BUMN PTPN XII.

Baca juga: Asyiknya Menteri BUMN dan Para Bankir di Chocolate Glenmore Run

Menteri Rini gembira karena kini PTPN XII memiliki pabrik pengolahan cokelat yang memproses biji cokelat mentah menjadi cokelat konsumsi. Tidak hanya sekadar menghasilkan produk mentah, tapi juga mampu melakukan hilirisasi yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.

“Sudah saatnya perkebunan memaksimalkan potensinya dengan hilirisasi, tidak hanya menjual mentah. Ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak, tidak hanya bagi BUMN tapi juga bagi masyarakat,” kata Rini.

Baca juga: Mengenal Uniknya Rumah Adat Using di Desa Kemiren Banyuwangi

Keberadaan pabrik cokelat tersebut, menurut Menteri BUMN untuk mengembangkan wilayah perkebunan Kendeng Lembu sebagai destinasi agrotourism edukatif. Selain menikmati cokelat dari biji kakao terbaik, wisatawan bisa ke pabrik untuk belajar proses pengolahan kakao menjadi cokelat yang bisa dikonsumsi.

“Ini akan menghasilkan experience yang unik bagi wisatawan,” ujarnya.

Pabrik pengolahan cokelat ini berada di tengah perkebunan kakao seluas 1.500 hektare. Menuju ke lokasi, wisatawan akan menyusuri jalan dengan pemadangan yang eksotis khas pegunungan yang sejuk. Wisata ini berada di akses Jalur Lingkar Selatan Jawa, yang menghubungkan jalur Banyuwangi dan Jember.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pabrik pengolahan cokelat tersebut berfungsi ganda, yaitu untuk memperkuat ekonomi lokal dengan penyerapan tenaga kerja sekaligus untuk memperkaya daya tarik wisata Banyuwangi.

“Sangat alami di sini, menikmati proses pengolahan cokelat tepat di tengah hamparan kebun cokelat yang luas. Wisata ini melengkapi paket wisata bagi wisatawan yang ingin menikmati kawasan selatan Banyuwangi," kata Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar saat di perkebunan coklat Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi Humas Pemkab Banyuwangi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar saat di perkebunan coklat Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi
Perkebunan kakao yang dikelola PTPN XII ini dikenal sebagai penghasil kakao untuk bahan cokelat terbaik di dunia, yakni kakao edel. Hanya dihasilkan oleh PTPN XII, kakao edel telah banyak diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.

Selain kakao edel, di Perkebunan Kendeng Lembu ini juga memproduksi kakao jenis bulk, yang telah banyak memasok untuk pasar nusantara.

Manajer Kebun Kendenglembu, Achmad Hendi Junaedi mengatakan pabrik pengolahan cokelat itu berkapasitas produksi 50 kg per hari. Mengusung brand Glen's Cocoa, pabrik ini menghasilkan cokelat praline dan cokelat bubuk.

"Ada beberapa varian olahan cokelat praline menjadi permen cokelat. Kami juga hasilkan minuman cokelat, tentunya dengan kualitas terbaik," kata Hendi. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com