Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Kawasan Wisata Pantai Selatan di Pulau Flores

Kompas.com - 18/03/2019, 08:35 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUPONGGO, KOMPAS.com — Obyek wisata di kawasan Pantai Selatan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak kalah menarik dengan bagian tengah Jalan Transflores dan bagian Pantai Utara.

Selama ini agen perjalanan wisata di Pulau Flores dan Indonesia selalu menjual paket perjalanan wisata di bagian tengah Pulau Flores dan bagian utara, sementara kawasan wisata Pantai Selatan masih tersembunyi dari promosi.

Bahkan wisatawan asing dan Nusantara jarang mengunjungi obyek wisata alam, budaya dan agrobisnis. Selain itu perkampungan tradisional yang tersebar di kawasan Pantai Selatan belum banyak dikunjungi wisatawan.

Baca juga: Berkunjung ke Sentra Tenun Sulam Rana Tonjong di Flores Barat

Obyek wisata di Pantai Selatan dari Pulau Flores adalah surga yang masih tersembunyi. Tak bisa disalahkan kepada pelaku wisata dan pemerintah setempat yang kurang mempromosikan pariwisata di kawasan Pantai Selatan di "Pulau Nusa Bunga" tersebut.

Salah satu kendala utama adalah akses infrastruktur jalan yang belum memadai di sepanjang kawasan Pantai Selatan.

Bahkan, promosi lewat media massa tidak gencar seperti bagian Tengah dan Utara dari Pulau Flores yang selalu penuh di halaman koran, media online, majalah wisata, brosur-brosur perjalanan wisata.

Baca juga: Menjelajahi Bukit Empo Sanga di Flores Barat

Bahkan, mungkin website perjalanan wisata belum mencantumkan obyek wisata yang berada di Pantai Selatan dari Pulau Flores. Memang tidak bisa disalahkan kepada siapa saja karena begitu banyak kendala yang dihadapi.

Wisatawan bersantai di atas kapal semi phinisi Wae Rebo di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Wisatawan bersantai di atas kapal semi phinisi Wae Rebo di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Salah satu kunci obyek wisata semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan asing dan Nusantara, baik perorangan maupun berkelompok adalah akses jalan yang bagus.

Baca juga: Berburu Spot Foto “Instagramble” di Goa Batu Cermin Labuan Bajo

Untuk itu, inilah catatan perjalanan Kompas.com dari Senin (25/2/2019) sampai Rabu (27/2/2019). Kawasan wisata di Pantai Selatan di Pulau Flores meliputi 5 kabupaten. Kelima Kabupaten itu adalah Kabupaten Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat.

Pertama-tama, kita semua mesti mengetahui pintu masuk ke kawasan wisata Pantai Selatan. Jika kita sedang berada di bagian Timur maka kita bisa berwisata untuk melihat kaum perempuan menenun kain tenun ikat khas Nagekeo, Ngada dan Ende di Rumah Tenun Sao Pipi Tolo di Kecamatan Nangaroro. Selanjutnya kita menyisir ke pesisir pantai di Pantai Pasir Putih Tonggo, Kecamatan Keo Tengah.

Baca juga: Cara Keliling Labuan Bajo Naik Kapal Semi Phinisi Tanpa Rombongan

Inilah sejumlah obyek wisata di pesisir Pantai Selatan di Pulau Flores yang berhasil dihimpun.

1. Kecamatan Nangaroro dan Keco Tengah

Pantai Pasir Putih Tonggo. Pantai ini berada di pinggir lautan luas Flores bagian selatan. Di Pantai ini kita bisa berjemur dan mandi serta merasakan keramahan orang Flores. Di Pantai ini kita bisa minum air kelapa muda yang disuguhkan oleh warga setempat.

Tak jauh dari pantai ini, kita bisa berwisata rohani di kuburan seorang misionaris asal Portugal.

Bara api tempurung yang siap ditendang pada acara sepa api di Kampung Pautola, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Bara api tempurung yang siap ditendang pada acara sepa api di Kampung Pautola, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Belum lama ini, Uskup Agung Ende, Mgr Vinsensius Potokotta bersama dengan Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno serta warga lintas-agama setempat meresmikan dan memugar kembali kuburan sang misionaris pertama di bagian selatan dan Tengah dari Pulau Flores.

Kuburan misionaris itu, Pater Hieronimo Mascarenha dari Ordo Domikan sudah ditetapkan dan diberkati Uskup Agung Ende, Mgr Vinsensius Potokotta sebagai tempat wisata rohani dan tempat ziarah rohani.

Baca juga: Tradisi “Sepa Api” dari Nagekeo

Akses jalan raya dari Pertigaan Nangaroro ke pesisir Pantai Tonggo sudah agak mulus karena jalannya sudah diaspal.

Berikutnya, Kampung adat Pautola. Setiap tahun, kampung ini menggelar tradisi Sepa Api khas Nagekeo. Uniknya, tradisi Sepa Api sama seperti main sepakbola, namun memadamkan api. Tradisi ini dilaksanakan sehari penuh.

Selain itu, kawasan Keo Tengah ini kita bisa menikmati cokelat batangan yang sudah diolah oleh petani setempat.

Selain itu di Kecamatan Keo Tengah ada kampung adat Wajo. Kampung adat ini sudah terkenal sampai tingkat Nasional karena musik Ndoto, musik bamboo khas dari masyarakat adat setempat. Akses jalan dari pesisir Pantai Nangaroro berhenti sampai di kawasan Keo Tengah.

Kendala akses jalan belum bisa tembus sampai ke Kecamatan Mauponggo terhalang oleh satu tebing bebatuan cadas yang tak bisa dibongkar atau dibuka dengan alat berat. Tebing itu berada di pinggis pantai di antara Keo Tengah dan Mauponggo.

Pantai Enagera di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Pantai Enagera di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.
Bupati Nagekeo, dr Yohanes Don Bosco Do kepada Kompas.com, 28 Desember 2018 lalu di Rumah Tenun Sao Pipi Tolo menjelaskan, akses jalan Pantai Selatan belum bisa tembus sampai ke Kecamatan Mauponggo karena terhalang oleh sebuah tebing yang sangat sulit dibuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com