Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Crisbar, Ayam Geprek Versi Anak Kampus di Bandung

Kompas.com - 22/03/2019, 07:24 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dari mahasiswa untuk mahasiswa. Mungkin itu ungkapan yang tepat untuk usaha Geprek Crisbar yang didirkan oleh Filbert dan Hafizh, mahasiswa Sekolah Bisnis dan Managemen ITB, Bandung.

Keduanya masih duduk di bangku kuliah saat mendirikan bisnis kuliner ayam geprek pada September 2017.

"Awalnya saya dan Hafizh membuka Crisbar di Tamansari Foodfest belakang pintu keluar ITB. Dari gerobakan, sekarang kami ada 10 cabang yang tersebar di kampus-kampus daerah Jawa Barat," kata Filbert ditemui di acara jumpa pers Pucuk Coolinary Festival 2019 di Century Park Hotel, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Filbert menyebutkan target konsumen Geprek Crisbar memang mahasiswa. Cirinya gerobak atau otlet Geprek Crisbar berlokasi dekat dengan kampus, harga terjangkau mulai dari Rp 14.500, dan nasi serta es teh yang dapat diambil sepuasnya oleh konsumen.

Baca juga: Ayam Kung Pao yang Mendunia Ternyata Dibuat Tak Sengaja

Dengan mengkhususkan target konsumen ke mahsiswa bisnis kuliner Geprek Crisbar maju pesat. Dalam satu tahun, Geprek Crisbar memiliki tujuh cabang. 

Pada 2018, Geprek Crisbar juga ikut serta dalam Pucuk Coolinary Festival yang diselenggarakan oleh Teh Pucuk Harum di Bandung, Jawa Barat. Alhasil selama tiga hari penyelenggaraan Geprek Crisbar menjadi salah satu stan paling ramai pengunjung.

Baca juga: 4 Nasi Ayam Khas Indonesia yang Wajib Coba, Pilih Mana?

Dalam satu hari dapat menjual 250-300 potong ayam geprek di festival tersebut.


"Pucuk Coolinary Festival sangat mendukung UMKM Indonesia. Apalagi ikut jualan di sini tidak dipungut biaya jadi poin plus dibanding festival kuliner lainnya," kata Filbert.

Setelah ikut Pucuk Coolinary Festival, Filbert dan Hafizh percaya diri menambah tiga cabang Geprek Crisbar. Banyak juga yang menawarkan mereka untuk bekerja sama.

Sampai saat ini ada 10 cabang Geprek Crisbar yang tersebar di kampus daerah Jawa Barat. Filbert mengaku belum ada niatan membuka waralaba karena risiko bisnis yang terbilang tinggi.

Saat ini Filbert kelahiran 1996 dan Hafizh kelahiran 1998 mampu mempekerjakan 50 orang karyawan dari bisnis ayam geprek untuk anak kampus ini. Dalam satu hari 10 cabang Crisbar mengolah 200 kilogram potong ayam, dan 50 kilogram beras per hari untuk satu cabang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com