Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labuan Bajo Tawarkan Wisata Konsep “Nomadic Tourism”, Apa Itu?

Kompas.com - 27/03/2019, 17:09 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini dikenal dengan atraksi wisata komodo dan selam. Namun saat ini, daerah yang menjadi salah satu dari sepuluh destinasi prioritas Indonesia itu menawarkan wisata dengan konsep nomadic tourism.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut konsep nomadic tourism menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan amenitas dan mempermudah akses bagi wisatawan nomad atau yang ingin berpindah dari lokasi satu ke lokasi lain dalam rentang waktu yang singkat.

Live on board yang telah berkembang lima hinga tujuh tahun terakhir di Labuan Bajo adalah contoh dari solusi sementara itu. Ini bisa jadi solusi amenitas dan juga akses bagi wisatawan nomad. Dulu kita mengenalnya sebagai wisata minat khusus, tapi seiring perkembangan zaman, tren ini menjelma menjadi wisata minat umum,” ujar Menpar.

Baca juga: Kemenpar Gencarkan Nomadic Tourism pada 2018, Apa Itu?

Menurut Menpar, untuk membangun kemudahan akses dan amenitas destinasi, Labuan Bajo membutuhkan waktu sekitar 20-30 tahun. Karena itu Arief menilai solusi yang dapat dikerjakan sementara waktu yaitu nomadic nourism.

"Untuk atraksi, Labuan Bajo sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena sudah terkenal dengan Pulau Komodo dan tempat diving terbaik dunia, sementara untuk amenitas konsep Nomadic Tourism bisa mempercepat pertumbuhan wisatawan," jelas Menpar.

Saat ini, lanjutnya, perkembangan amenitas untuk wisatawan nomad di Labuan Bajo semakin meningkat. Misalnya dengan kehadiran Le Pirate boatel, One Tree Hill, The Seraya, yang merupakan hostel bergaya kekinian untuk glampacker atau kaum pengembara milenial.

Wisatawan bersantai di atas kapal semi phinisi Wae Rebo di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Wisatawan bersantai di atas kapal semi phinisi Wae Rebo di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

“Selain itu, sejumlah tempat glamping terlihat mulai muncul di kawasan ini. Di antaranya di Pulau Saloka yang digarap oleh sebuah social enterprise bernama Pulau Bahagia Ekosistem. Terdapat juga CND Nomadic Huts yang dibangun oleh CND Dive Center yang dipimpin oleh Condo Subagyo, salah seorang nomad terpandang di dunia diving di Labuan Bajo,” paparnya.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, menambahkan untuk wisatawan yang ingin melakukan liburan glamor, mereka dapat mencoba mengarungi pantai-pantai indah menggunakan kapal-kapal mewah seperti Sea Safari Cruise, Salila, Grace Alone, Maluku, Plataran Komodo, dan lain-lain.

Baca juga: Cara Keliling Labuan Bajo Naik Kapal Semi Phinisi Tanpa Rombongan

Berbagai kapal mewah ini dapat dengan mudah ditemukan di Kawasan Marina Pelabuhan Labuan Bajo. Beberapa selebriti papan atas seperti Gwyneth Paltrow, Katy Perry, dan Valentino Rossi juga pernah live on board di tempat tersebut.

“Nomadic Tourism ini sangat menjanjikan. Wisatawannya juga banyak, dari segi jumlah. Pemain industri baik konvensional maupun start up juga banyak yang masuk ke ranah ini. Namun yang paling penting adalah pemain di ekosistem pariwisata tetap fokus pada inovasi dalam mengemas dan menjual wisata berbasis pengalaman, bukan berbasis komoditas pariwisata biasa,” ujar Shana.

Shana berpendapat, nomadic tourism sendiri merupakan wisata yang bersifat temporer baik berbentuk akses ataupun amenitas sementara. Strategi ini diharapkan dapat menjangkau destinasi alam potensial di sejumlah kepulauan yang sulit dijangkau, seperti wilayah Labuan Bajo, Maluku, dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com