Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Dulu, Pizza Hanya Bisa Dinikmati Kalangan "Borju"

Kompas.com - 31/03/2019, 10:41 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Apakah Anda salah satu penggemar pizza? Penganan khas Italia yang terbuat dari roti pipih yang dilumuri saus dan ditambahkan beragam topping ini sangat nikmat disantap bersama keluarga, ditemani minuman segar.

Saat ini, banyak restoran yang menyajikan menu ini dengan beragam varian roti, pinggiran roti, hingga topping. Tak hanya itu, restoran-restoran agaknya juga terlibat dalam persaingan harga sehingga menawarkan berbagai promo menarik yang membuat pizza semakin terjangkau dan dapat dinikmati berbagai kalangan.

Namun taukah Anda? Tak seperti sekarang, zaman dahulu pizza hanya dapat dinikmati oleh kalangan borjuis.

Baca juga: Kata Pizza Hut, Ini 3 Pizza Favorit Masyarakat Indonesia

Supervisor Purchasing PT Sari Melati Kencana yang merupakan Badan Hukum Pizza Hut dan PHD, Veronica Sriharjanti, mengatakan pada zaman dahulu, pizza merupakan makanan kelas atas atau fine dining dan memiliki harga yang cenderung mahal.

“Dulu pelayan itu sampai mengenakan dasi kupu-kupu (saat menyajikan pizza), pelayannya cantik-cantik jadi kelasnya tinggi,” sebut Janti saat ditemui Kompas.com, Jumat (29/3/2019).

Janti berkisah, Pizza Hut Hadir di Indonesia pertama kali pada tahun 1984 dengan membuka restoran pertama di Gedung Djakarta Theatre, kemudian membuka restoran kedua di Pondok Indah tahun 1985.

Gerai pizza hut pertama di Djakarta Theatre. Dok. Pizza Hut Indonesia Gerai pizza hut pertama di Djakarta Theatre.

Kemudian pada tahun 2000, gerai restoran perdana berpindah ke gedung Menara Cakrawala di area yang sama hingga sekarang. Adapun Badan Hukum Pizza Hut dan PHD di Indonesia saat ini adalah PT Sarimelati Kencana, Tb yang berdiri pada 16 Desember 1987 dan disahkah oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 25 mei 1988.

“Karena dulu di Djakarta Theater, Sarinah itu kan kawasan CBD ya. Inilah yang paling pusat, jadi ada pebisnis, pengusaha, dulu daerah ini adalah targetnya. Dulu targetnya bisnis dan expat (ekspatriat). Dulu kan awal buka di Sudirman, Pondok Indah itu daerah expat semua, ada pejabat, bayak tamu orang Pertamina, pejabat Pemprov. Jadi mereka (menyantap pizza) sebagai menu lunch atau dinner,” papar Janti.

Wanita yang telah bekerja di badan hukum milik Pizza Hut selama 35 tahun ini menyebut, pada tahun 1980-an, pelanggan pizza selalu berpenampilan formal dan mengendarai kendaraan-kendaraan mewah.

Baca juga: Ini Jenis Pizza Pertama yang Dijual Pizza Hut di Indonesia

Ia melanjutkan, budaya semacam ini bertahan hingga awal tahun 1990-an. Barulah setelah itu Pizza Hut berinovasi dengan menghadirkan paket delight.

“Lalu hadir pizza seharga Rp 12.500, yang makan berdua Rp 25.000 sudah include PPN. Itulah dari paket itu, tamu (warga biasa) baru berani (masuk restoran pizza) dan sampai sekarang berkembang. Sebelumnya harga pizza mungkin sampai Rp 5.000 ya satu loyang. Perbandingannya dulu harga mi ayam semangkok saja Rp 350,” papar Janti.

Sejak saat itu restoran yang pertama kali dibuka di Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1958 oleh Dan Carney dan Frank Carney tersebut terus merilis inovasi produknya. Terutama dari segi harga.

Kuliner pizza dari Pizza Hut.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Kuliner pizza dari Pizza Hut.

Pada 22 Oktober 2007 Pizza Hut terus berinovasi dengan menghadirkan Pizza Hut Delivery atau yang dikenal dengan PHD. Outlet PHD pertama di Indonesia adalah PHD Kelapa Gading Boulevard. SISO (Speed Inside Safety Outside) menjadi dasar atau sistem yang diterapkan dalam PHD, karena PHD menjanjikan garansi pengantaran 30 menit sampai di tempat. 

Inovasi berlanjut dengan menghadirkan The Kitchen by Pizza Hut yang pertama kali diresmikan pada 10 Oktober 2015 denga noutlet pertamanya di Indonesia hadir di Pondok Indah Mall 2, Jakarta.

Kemudian pada Agustus 2018 lalu, Pizza Hut menghadirkan Pizza Hut Express dan kini telahhadir sebanyak enam outlet. Hingga oktober 2019 nanti, jumlah restoran Pizza Hut akan mencapai 500 restoran yang tersebar di Indonesia, dari Aceh hingga Abepura, dan telah mempekerjakan lebih dari 15.000 karyawan.

“Karena kami sekarang goal-nya membuka lebih banyak cabang, jadi pizza lebih ke semua pasar. Dulu itu lebih ke fine dining, kelasnya atas dan lebih mahal. Sekarang harga lebih terjangkau dan punya lebih banyak customer. Pelosok-pelosok daerah kini bisa kami jangkau,” pungkas Janti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com