Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Buaya di Taman Mini Indonesia Indah

Kompas.com - 13/04/2019, 21:06 WIB
Rifqi Aufal Sutisna,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai seekor reptil, buaya merupakan hewan liar yang sangat berbahaya. Tanpa didampingi pawangnya, mendekati buaya sangat riskan dilakukan.

Namun lain ceritanya di Taman Reptilia, kawasan Museum Komodo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Anda tak perlu takut untuk berinteraksi dengan hewan buas berkaki empat ini, meskipun hanya dari jarak jauh.

Baca juga: Menyusuri Jalur Reptil di Taman Nasional Sebangau Kalimantan

Taman Reptilia memiliki tiga spesies buaya, yakni buaya muara, buaya sepit atau senyulong, dan buaya irian. Tiga spesies tersebut ditempatkan dalam kandang yang berbeda.

Semua kandang diberi pembatas pagar yang cukup tinggi. Ketiganya berada di luar ruangan alias outdoor, sehingga pengunjung bisa leluasa melihat buaya dari berbagai sisi.

Memancing buaya menggunakan bambu panjang di Taman ReptiliaRifqi Aufal Sutisna Memancing buaya menggunakan bambu panjang di Taman Reptilia
Tak hanya melihat, pengunjung yang datang juga diperkenankan memberi makan dengan bambu panjang bertali. Pakan yang diberikan berupa seekor ayam.

Dadang, pawang buaya di Taman Reptilia mengatakan, kegiatan pengunjung memberi makan buaya ini dinamakan ‘pancing buaya’ lantaran caranya memang seperti memancing.

Umpan ayam yang akan diberikan ke buaya, lanjut Dadang, diikat terlebih dahulu dengan dedaunan. Hal ini bertujuan guna menghindari luka pada buaya jika langsung terkena tali.

Baca juga: Kenalan dengan Reptil-reptil Museum Komodo

“Biasanya kita pakai daun pandan untuk mengikat umpannya. Ini juga bertujuan untuk keamanan pengunjung, jadi tali daun pandan itu bisa langsung putus saat digigit,” katanya kepada KompasTravel di Taman Reptilia, Kamis (11/04/2019).

Pengunjung tinggal menyodorkan bambu tersebut ke salah satu buaya yang sudah menunggu. Dengan sigap, buaya langsung menyergap makanannya dalam satu gigitan yang menggetarkan bambu pancingan.

Daun pandan yang mengering bekas dipakai untuk memancing buaya di Taman Reptilia.Rifqi Aufal Sutisna Daun pandan yang mengering bekas dipakai untuk memancing buaya di Taman Reptilia.
Perlu diperhatikan untuk tidak menggerakkan bambu secara tiba-tiba. Menurut Dadang, buaya bisa terusik dengan gerakan seperti itu dan bisa membahayakan pengunjung juga.

Pengunjung yang ingin memberi makan tetap akan didampingi oleh petugas. Pengunjung dianjurkan untuk tetap waspada dan berhati-hati.

Untuk sekali memberi makan, pengunjung dikenakan tarif Rp 10.000 saja sepanjang jam operasional di hari Minggu. Biaya masuk kawasan Museum Komodo Rp 25.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com