Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hopper, Kuliner Mirip Serabi Khas Sri Lanka

Kompas.com - 16/04/2019, 06:09 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berkunjung ke negara lain tentu belum lengkap jika tidak turut mencicipi kuliner lokal setempat. Tentu cita rasa dan keunikan kuliner di suatu negara berbeda dengan sajian yang sehari-hari disantap di Indonesia.

Jika Sri Lanka menjadi negara yang akan dikunjungi, maka hendaknya tidak lupa untuk menyantap kuliner khas-nya. Salah satu kuliner khas Sri Lanka adalah Hopper.

Baca juga: 5 Makanan Unik dari Ethiopia

Ada dua varian hopper di Sri Lanka. Salah satunya mungkin familiar bagi masyarakat Indonesia karena bentuknya seperti serabi. Inilah kuliner khas Sri Lanka yang digemari penduduk lokal atau wisatawan.

Biasanya hopper disajikan untuk menu sarapan. Namun makanan ini juga nikmat ketika disantap pada sore hari. Biasanya hopper disantap beserta semangkuk seeni sambol dan po sambol.

Kuliner lezat nan renyah

Hopper dibuat dengan campuran tepung beras, santan, telur, dan beberapa bahan rahasia yang membuat pinggirannta renyah. Kuliner ini bisa ditemukan di banyak tempat Negara Sri Lanka.

Proses pembuatan hopper pun sekilas mirip dengan serabi. Hopper dibuat dengan perkakas memasak berupa panci hopper. Sekilas bentuk panci untuk memasak hopper juga hampir sama dengan panci untuk memasak serabi di Indonesia.

Cara memasak hopper yang pertama adalah dengan mencampur tepung beras dan ragi yang dicampur pasta campuran beras, kemudian direndam dalam santan. Proses memasak membutuhkan waktu beberapa jam sampai adegan mengembang.

Baca juga: 4 Kuliner Tradisional yang Jangan Sampai Dilewatkan saat Berlibur ke Solo

Bahan rahasia berupa biskuit Marie ditambahkan pada adonan tepung kering sebelum mencampurkannya. Hal ini dilakukan untuk menciptakan tepian hopper yang renyah.

Sementara itu ada varian yakni hopper telur. Sesuai namanya, terdapat telur rebus yang diletakkan di atas hoper. Untuk menambah cita rasa, hopper telur ditaburi lada hitam yang banyak di atasnya.

Penyajian hopper

Saat kuliner hopper tiba di atas meja, kemungkinan besar ada hopper biasa dan hopper telur. Hopper yang berbentuk seperti mangkuk sangat cocok untuk topping dengan lauk.

Tampilan campuran yang ditambahkan ke hopper seperti sambol, ramuan karamel manis dan pedas seolah menggugah selera saat dipandang. Ada pula cara penyajian hopper yang lebih rumit dengan semacam kari ikan atau ayam.

Baca juga: Aneka Kuliner Cokelat yang Bisa Ditemukan di Gunungkidul Yogyakarta

Selain itu, ada pula cara penyajian hopper yang lebih lengkap. Hopper akan disajikan bersama dengan nasi dan sosis pedas. Penyajian semacam ini membuat hopper seolah terlihat seperti lauk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com