LARANTUKA, KOMPAS.com - Flores Timur adalah salah satu kabupaten di ujung Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Ibu kota Kabupaten Flores Timur adalah Larantuka.
Kabupaten Flores Timur dan kota Larantuka pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Masyarakat Flores Timur sangat menjunjung tinggi warisan leluhur mereka.
Salah satunya adalah prosesi Semana Santa yang sampai saat ini menjadi tradisi yang mampu membius ribuan peziarah dalam maupun luar negeri.
Tentu, di balik tradisi dan nuansa keagamaannya, Flores Timur juga memiliki pesona alam yang tak kalah menarik. Salah satuanya adalah Pantai Oa.
Baca juga: Serunya Berburu Oleh-oleh Khas di Pasar Baru Larantuka NTT
Secara geografis, Pantai Oa terletak di Desa Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Dari kota Larantuka, jaraknya sekitar 50 kilometer.
Baca juga: Indahnya Pesona Taduno, Pantai Tersembunyi di Wakatobi
Mulai tahun 2016, pemerintah desa Oa sudah mulai memoles kecantikan Pantai Oa untuk menjadi destinasi yang menarik para wisatawan. Pada tahun 2016, wisata pantai Oa mulai digandrungi wisatawan domestik dan mancanegara.
"Awalnya ada anak-anak muda mempromosikan Pantai Oa melalui media sosial. Dari situ sudah keindahan pantai ini dikenal dunia luar. Bagi kami, Pantai Oa adalah surga yang tersembunyi di Flores Timur. Sehingga kami memutuskan menata dan mempromosikan pantai ini agar menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi," ungkap Kepala Desa Pantai Oa, Damianus kepada Kompas.com, dua pekan lalu.
Baca juga: Festival Bale Nagi, Ajang Promosi Pariwisata Flores Timur
Ia mengatakan, pemerintah desa Pantai Oa akan terus berusaha menata dan membenahi Pantai Oa agar bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Flores Timur.
Damianus memaparkan, ke depan pihaknya berencana untuk menyiapkan cendera mata bagi setiap wisatawan yang berkunjung. Misalnya, kain tenun adat Flores Timur.
Tujuannya adalah agar pengunjung tidak hanya menceritakan kecantikan Pantai Oa, tetapi juga ada kenangan ketika kembali ke daerah atau negara asal.
"Kalau wisatawan pulang kan tidak hanya cerita cantiknya panorama Pantai Oa. Pasti dia akan cerita bahwa di desa Pantai Oa juga masyarakat kaya akan warisan budaya mereka," jelas Damianus.
Apabila Anda ingin bertamasya ke Pantai Oa, anda cukup menyiapkan uang Rp 5.000 sampai Rp 10.000 untuk biaya retribusi kendaraan.
Akses jalan ke Pantai Oa memang masih cukup parah. Kita mesti ekstra hati-hati mengendarai kendaraan. Tidak perlu ragu, keringat dan lelah karena jalan rusak pasti akan terbayar tuntas ketika tiba di bibir Pantai Oa.
Udara yang sejuk, hamparan pasir putih, gulungan ombak, dan air laut yang bening segera menghilangkan keringat dan lelah. Belum lagi, tegur sapa masyarakat setempat yang penuh lembut membuat kita betah datang dan beteduh lama di Pantai Oa.
Di pagi hari, Anda akan menyaksikan cantiknya sunrise di celah antara Pulau Solor dan Adonara. Sore hari juga Anda akan dimanjakan dengan sunrise di balik Gunung Lewotobi. Pagi dan sore di pantai ini selalu memberi anda kenyamanan hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.