Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen dan Mahasiswa Australia Terpukau dengan Tarian NTT

Kompas.com - 20/04/2019, 16:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kegiatan pertukaran Bahasa dan Budaya antara Melbourne Polytechnic dan Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (18/4/2019) berlangsung meriah.

Kegiatan yang digelar di Kampus Politani Negeri Kupang itu, menampilkan sejumlah tarian tradisional khas provinsi yang berbasis kepulauan itu.

Erda Rame Hawu, dosen Politani Negeri Kupang, yang memandu jalannya acara itu dengan menggunakan Bahasa Inggris yang fasih memperkenalkan sejumlah tarian yang akan dibawakan oleh para mahasiswa dan mahasiswi Politani.

Baca juga: Menikmati Sunset di Pantai Tablolong Kupang

Para dosen dan mahasiswa asal Australia dan juga dosen dan mahasiswa Politani Negeri Kupang duduk berbaur bersama di kursi yang sudah disediakan oleh panitia.

Pementasan tarian tradisional di tempat terbuka di tengah kampus itu menambah meriah acara itu. Apalagi, pada samping kiri dan kanan tempat duduk penonton, digantung kain tenunan asli NTT dari berbagai suku.

Mahasiswa Politani Negeri Kupang, NTT menampilkan tarian dari sejumlah etnis di NTT dalam acara pertukaran Bahasa dan Budaya antara Melbourne Polytechnic dan Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Kamis (18/4/2019).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Mahasiswa Politani Negeri Kupang, NTT menampilkan tarian dari sejumlah etnis di NTT dalam acara pertukaran Bahasa dan Budaya antara Melbourne Polytechnic dan Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Kamis (18/4/2019).
Tarian pembukaan dimulai dengan tarian Selendang dari Kabupaten Manggarai, kemudian tarian Jai dari Kabupaten Ngada.

Baca juga: Pesona Indonesia 2019 di Oecusse Timor Leste Berlangsung Meriah

Tarian Kataga dari Pulau Sumba, tarian Jai dari Kabupaten Nagekeo dan tarian Caci dari Kabupaten Manggarai Barat.

Tarian tradisional dari beberapa suku di NTT itu membuat kagum para dosen dan mahasiswa asal Australia. Mereka kemudian mengambil ponsel mereka masing-masing dana memotret dan memvideokan momen itu.

Baca juga: Pemprov NTT Promosi Pariwisata lewat Tour di Timor

Menariknya, saat tarian Jai asal Nagekeo ditampilkan, para penari pun mengajak dosen dan mahasiswa asal Australia untuk menari bersama.

Termasuk juga tari Caci asal Manggarai Barat,  seorang mahasiswa asal Australia dan seorang dosen asal Politani diajak untuk bermain tarian khas dari ujung barat Pulau Flores itu.

Mahasiswa Politani Negeri Kupang, NTT menampilkan tarian dari sejumlah etnis di NTT dalam acara pertukaran Bahasa dan Budaya antara Melbourne Polytechnic dan Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Kamis (18/4/2019).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Mahasiswa Politani Negeri Kupang, NTT menampilkan tarian dari sejumlah etnis di NTT dalam acara pertukaran Bahasa dan Budaya antara Melbourne Polytechnic dan Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Kamis (18/4/2019).
Atraksi tarian tradisional dari berbagai tenis di NTT itu membuat para dosen dan mahasiswa asal Australia terhibur.

Selain tarian, dalam kegiatan itu juga ada pertukaran bahasa, di mana mahasiswa Australia belajar Bahasa Indonesia dan sebaliknya.

Ada juga pameran kerajinan tangan, tenun ikat, produk hasil pertanian, kehutanan, perikanan dan juga makanan olahan lainnya.

Salah seorang Dosen Melbourne Polytechnic, Catherine Kirk, mengaku kegiatan ini merupakan satu kejutan bagi mereka.

"Ini adalah sebuah kejutan, karena kami tidak pernah bayangkan akan menyaksikan tarian yang sangat indah dan bersemangat," ungkap Catherine kepada Kompas.com di sela-sela kegiatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com