Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Gunung Merbabu “Macet” Dipenuhi Para Pendaki

Kompas.com - 22/04/2019, 21:09 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – “Ini arus balik yang sangat macet untuk sore ini. Macet,” ujar seorang pria dalam video yang diunggah pemilik akun instagram @riaaanpostman pada Minggu (21/4/2019).

Dalam video tersebut tampak jalur pendakian yang penuh sesak oleh para pendaki. Banyaknya pendaki membuat pergerakan pendaki saat turun dan naik gunung nyaris terhenti.

“Kondisi Gunung Merbabu hari Sabtu 20 April 2019 sekitar pukul 13.00 WIB. Ramai, penuh sesak, padat, dan merayap baik itu pendaki yang hendak naik ataupun turun harus antre. Apakah kalian di sana? Pos 1 menuju Pos 2 Gunung Merbabu via Selo,” tulis pemilik Akun dalam unggahan tersebut.

Unggahan ini kemudian diunggah ulang oleh pengelola akun @mountnesia dan @natgeoindonesia hingga menjadi viral. Hingga hari ini, Senin (22/4/2019) video tersebut telah 54.645 kali dilihat oleh para pengikut akun @mountnesia dan dilihat sebanyak 89.448 kali oleh pengikut akun @natgeoindonesia.

Dihubungi terkait hal ini pemilik akun @riaaanpostman, Ryan Hidayat (20) mengatakan, ia dan delapan temannya yang berasal dari Bandung sengaja menuju Jawa Tengah untuk mendaki Gunung Merbabu pada Kamis (18/4/2019). Saat tiba di jalur menuju base camp pendakian, Ryan sudah mendapati lalu lintas dalam kondisi cukup padat.

Kemudian pada hari Jumat (19/4/2019) Ryan dan rombongan sampai di base camp Gunung Merbabu via Selo Lama. Di sana, Ryan juga menemui kondisi base camp yang tak kalah padat.

Melihat kepadatan tersebut, Ryan kemudian menanyakan kepada petugas mengenai jumlah pendaki yang tengah berada di Gunung Merbabu.

“Dari pihak pengelola itu mereka ngasih tau, kan saya sama temen tanya berapa banyak (pendaki) yang di atas. Pengelola bilang bisa sampai ribuan katanya, Cuma katanya itu jumlah aktual, jadi ada yang naik ada yang turun, jadi enggak tentu,” ujar Ryan.

Selain itu, lanjut Ryan, petugas juga menyebut saat itu tengah digelar dua acara besar pendakian. Diperkirakan jumlah pendaki akan meningkat jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Meski Gunung Merbabu dipadati pendaki, Ryan mengaku tak kesulitan menemukan tempat untuk mendirikan tenda.

“Karena kan pengelola sudah kasih saran juga lebih baik bangun tendanya di Sabana 1, karena Sabana 2 kan dipakai untuk event REI sama Merapi Mountain itu ya,” sebutya.

Ryan melanjutkan, sesampainya di puncak, Ia mendapati kondisi yang sangat padat. Kepadatan semakin terasa saat Ryan dan rombongannya mulai menuju kaki gunung.

“Jadi mulai ngantre itu pas kami turun dari Pos 2. Kan kalau dari Pos 3 ke Pos 2 itu kan track-nya kan agak luas ya jadi muat. Tapi kalau dari Pos 2ke Pos 1 itu kan track-nya sudah mulai sempit, enggak terlalu lebar. Kalau dipakai jalan itu maksimal 2 orang naik dan turun,” paparnya.

Menurutnya, saat kemacetan terjadi banyak porter yang berinisiatif mengurai kepadatan dan membantu para pendaki agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau insiden kemarin sempat ada, seperti yang turun kepleset, jatuh, ada,” sebutnya.

Meski sempat terjadi kepadatan, lanjut Ryan, tak ada kejadian fatal yang terjadi akibat kepadatan pendaki ini. Semua pendaki selamat sampai tujuan meski harus menempuh waktu yang lebih lama dari biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com