Share this page

Desa Aeng Tong-Tong, Kampung Perajin Keris Madura

Kompas.com - 23/Apr/2019 , 16:26 WIB

Desa Aeng Tong-Tong, Kampung Perajin Keris Madura

KOMPAS.com – Hal apa yang terpikir untuk buah tangan ketika sampai di Madura? Selain camilan, Madura nyatanya punya hasil kerajinan tangan yang melegenda, yakni Keris.

Sayangnya, buah tangan tersebut tak dapat ditemui di semua wilayah. Adakampung khusus tempat perajinnya. Namanya Desa Aeng Tong-Tong.

Desa Aeng Tong-tong adalah desa yang menjadi rumah bagi 640 Mpu—sebutan bagi perajin keris—di Sumenep. Kualitas mereka bahkan sudah diakui dunia.

“Sejak 2014, Sumenep telah mengukuhkan dirinya menjadi Kota Keris. Bahkan UNESCO telah juga menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai daerah perajin keris terbanyak di dunia, dan sebagian besarnya ada di Desa Aeng Tong-Tong,” ujar Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim.

Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep adalah satu-satunya desa di Sumenep bahkan di Indonesia yang hampir 100 persen warganya adalah perajin keris.

Keahlian membuat keris diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Konon, kebutuhan persenjataan Kerajaan Sumenep memang diproduksi di desa ini.

Menurut Mpu Sanamo, salah seorang perajin keris di desa tersebut, mereka mempunyai rumah asli peninggalan nenek moyang yang masih dipelihara keasliannya sampai saat ini.

Di dalamnya ada sebuah pusaka yang diikat di sebuah tiang rumah, dan tidak pernah dipindahkan sampai sekarang.

Dicari penggemar keris

Keris asal Desa Aeng Tong-Tong ini sangat diminati penggemar keris, baik Indonesia sampai ke luar negeri.

Biasanya, orang menyukainya karena garapannya halus, baik keris maupun warangka  atau rumah kerisnya.

Saking lestarinya budaya pembutan keris, anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) di desa tersebut juga sudah menekuni pembuatan keris.

Para perajin keris di Desa Aeng Tong-Tong, Sumenep, Madura, menekuni pembuatan keris sejak usia Sekolah Dasar.https://pesona.travel Para perajin keris di Desa Aeng Tong-Tong, Sumenep, Madura, menekuni pembuatan keris sejak usia Sekolah Dasar.

Salah satu yang seperti itu adalah Mpu Ika. Ia mengaku menekuni pembuatan keris sejak SD. Mpu Ika merupakan generasi keempat bahkan merupakan satu-satunya Mpu Wanita yang ada di Indonesia saat ini.

Dulu, ia hanya membuat warangka. Namun kini, dia mahir membuat sebilah keris sendirian. Salah satu karyanya adalah keris yang dihadiahkan kepada Presiden Jokowi pada saat Festival Keraton Nusantara di Sumenep pada Oktober 2018.

Pembuatan keris

Proses pembuatan keris dimulai dari penempaan besi menjadi sebuah bahan dasar keris. Dalam proses inilah juga dimasukkan pamor ke dalam keris tersebut.

Proses yang disebut tempa lipat itu, menggabungkan plat-plat baja menjadi sebuah keris dengan proses pemanasan.

“Aampai menjadi sebuah keris setidaknya terdiri dari 150 lipatan. Setelah dirasa cukup, maka bahan dasar tersebut kemudian diperhalus dengan gerinda, ditambahkan tembaga atau emas, dan kemudian diukir sesuai pesanan,” ujar Mpu Sanamo, perajin keris lainnya.

Ia juga menjelaskan, pada tahap akhir kemudian keris-keris tersebut akan disepuh untuk memunculkan warna yang diinginkan.

Telusuri perjalanan wisata lainnya di Jawa Timur di sini:

Sejuknya Udara Tiga Gunung di Jawa Timur

Banyuwangi, The Sunrise of Java

Yuk, Nikmati 4 Destinasi Petualangan Seru di Banyuwangi

Baca juga informasi mengenai destinasi lain yang tak kalah menarik di Indonesia. Semuanya terangkum dalam Pesona Indonesia.

 

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya