Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memilih dan Mengolah Buntut Sapi Ala Chef Devina

Kompas.com - 25/04/2019, 11:06 WIB
Reni Susanti,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.comBuntut sapi adalah salah satu jenis makanan favorit di Indonesia. Beberapa olahan makanan dari buntut, kerap diburu, seperti sop buntut.

Namun bagaimana cara memilih dan mengolah buntut sapi, Chef Devina Hermawan membagikan tipsnya.

“Buntut itu semakin ke ujung, dagingnya lebih sedikit, tapi lebih lembut. Sedangkan makin ke atas, ukurannya lebih besar, dagingnya lebih tebal, tapi kurang lembut,” ujar Devina kepada KompasTravel di Setraduta Bandung, Senin (22/4/2019).

Finalis Master Chef Indonesia ini menjelaskan, pemilihan buntut bagian ujung ataupun atas, kembali pada selera.

Namun yang terpenting adalah cara mengolahnya. Pertama, perhatikan waktu memasaknya. Jika merebus menggunakan presto, cukup satu jam.

Namun, jika direbus menggunakan alat masak biasa dengan api kecil, dibutuhkan waktu 4-5 jam. Yang tidak kalah penting, buntut bisa disebut dengan menggunakan bahan-bahan aromatic.

“Misalnya daun salam, sereh, bawang-bawangan. Kalau lebih ke western, bisa menggunakan rosemarry, blackpaper, dan lainnya,” ucapnya.

Chef Devina Hermawan.Dok DEVINA HERMAWAN Chef Devina Hermawan.

Bahan aromatic tersebut digunakan untuk mengurangi bau buntut yang khas. Devina mengatakan, buntut memiliki bau yang kuat, namun enak.

Pengolahan buntut pun beragam, tidak hanya disop, dibakar, ataupun digoreng. Ada berbagai kreasi yang bisa dilakukan.

Misalnya, pangsit isi buntut atau tart buntut. Ia pun pernah membuatkan masakan untuk Maia Estianti, dengan menggunakan buntut untuk pastry.

“Bunda Maia suka masakan itu. Saya senang Bunda Maia suka. Saya memang suka menciptakan sesuatu yang ga umum,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com