Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Australia Punya Fenomena Alam “Apartemen Rayap”

Kompas.com - 25/04/2019, 12:09 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tentunya bangunan apartemen bukan merupakan hal yang asing. Bangunan yang menjuang tinggi itu biasanya merupakan tempat tinggal, lengkap dengan berbagai fasilitasnya.

Namun, apartemen ternyata tidak hanya untuk manusia saja. Ada fenomena alam unik yang bentuk dan fungsinya seolah seperti apartemen. Fenomena ini terjadi secara alami dan dibangun oleh rayap.

Baca juga: 4 Lokasi Paling Angker di Australia

Fenomena alam “apartemen rayap” ini bisa ditemukan di Benua Australia yang bernama Magnetic Termite Mounds atau Gundukan Rayap Magnetik. Fenomena unik ini berada di Taman Nasional Litchfield, Northern Teritory, Australia.

Gundukan Rayap Magnetik ini berlokasi dekat Kota Batchelor, sekitar 100 meter sebelah barat daya Darwin. Dari kejauhan, fenomena alam ini tampak seperti batu nisan di atas hamparan tanah kosong.

Batu nisan dengan arah yang sama

Mungkin orang yang melihatnya sekilas mengira jika fenomena alam itu adalah sebuah permakaman karena mirip batu nisan. Namum  setelah didatangi lebih dekat, ternyata gundukan itu lebih tinggi dari batu nisan dan ada banyak jumlahnya.

Gundukan mirip batu nisan itu bahkan ada yang tingginya mencapai tiga meter. Semua gundukan tersebut terjadi secara alami dan dibuat oleh rayap yang ukurannya sangat kecil dibanding manusia.

Baca juga: 4 Keajaiban Fenomena Alam di Australia Selain Great Barrier Reef

Satu keunikan lain bisa dilihat dari kata “magnetik” pada nama tempat ini. Hal itu dikarenakan semua gundukan tersebut relatif menghadap ke arah yang lama dengan tepian lebih tipis menghadap ke utara dan selatan seperti jarum kompas.

Gundukan Rayap yang Sekilas Mirip Batu Nisan di Magnetic Termite Mounds, Australia.Shutterstock Gundukan Rayap yang Sekilas Mirip Batu Nisan di Magnetic Termite Mounds, Australia.
Rasanya seolah para rayap tahu atau bisa merasakan dan memanfaatkan medan magnet bumi seperti kompas sehingga mereka membangun gundukan dengan arah yang sama.

Dilansir dari Amusingplanet.com, diperkirakan konstruksi gundukan yang menghadap utara-selatan ditujukan untuk menjaga suhu udara di dalamnya.

Baca juga: 4 Tempat Unik di Australia, Ada Kota Bawah Tanah sampai Ibukota UFO!

Satu gundukan “apartemen rayap” yang isinya bisa mencapai puluhan ribu rayap ini membutuhkan tingkat kelembaban dan suhu tepat.

Jika semua ruangan dalam gundukan memiliki kelembaban dan suhu yang pas dengan dibangun menghadap utara-selatan, maka rayap di dalamnya dapat hidup dengan nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com