Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Calon Pengantin yang Menghilang di Umbul Manten

Kompas.com - 07/05/2019, 19:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com – Pemandian alami atau yang disebut umbul merupakan obyek wisata andalan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Biasanya ketika hari libur obyek wisata umbul akan diserbu banyak pengunjung.

Ada dua waktu dalam setahun yang merupakan puncak kunjungan wisatawan ke berbagai obyek wisata umbul di Kabupaten Klaten. Waktu pertama adalah sebelum Ramadhan karena tradisi padusan, sementara waktu kedua adalah saat libur Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Tradisi Padusan, Ribuan Orang Padati Umbul Manten di Klaten

Salah satu obyek wisata pemandian alami di Klaten yang paling dikenal masyarakat adalah Umbul Manten. Berdasarkan pengamatan KompasTravel, Minggu (05/05/2019), obyek wisata ini memang benar-benar dipadati pengunjung yang melakukan padusan.

Umbul Manten tepatnya berada di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Biasanya pengunjung umbul ini kebanyakan berasal dari sekitar Klaten seperti Kota Solo, Sukoharjo, hingga Wonogiri.

Legenda hilangnya sepasang calon pengantin

Umbul Manten banyak dikunjungi wisatawan karena airnya yang terasa sejuk dan segar. Air di umbul ini bersumber dari mata air yang kemudian dialirkan ke areal persawahan di sekitarnya.

Selain sejuk dan segar karena berasal dari mata air, suasana di Umbul Maten juga teduh karena kolam pemandiannya dikelilingi oleh pohon besar yang cukup rimbun. Datang ketika tengah hari pun tidak akan terasa panas.

Baca juga: Umbul Leses Boyolali, Sensasi Pemandian Alami di Antara Pohon Raksasa

Namun di balik sejuk, segar dan teduhnya Umbul Manten, terdapat legenda yang melatarbelakangi penamaan Manten pada pemandian alami ini. Kata manten dalam bahasa Indonesia berarti pengantin.

Kisah legenda Umbul Manten ini diceritakan oleh petugas pengelola, Edi Anggara. Kisah legenda ini menurutnya sudah diceritakan secara turun-termurun sejak zaman kakek-nenek masyarakat setempat.

Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.
Konon dikisahkan jika zaman dahulu ada sepasang calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahannya. Biasanya dalam tradisi masyarakat Jawa, calon pengantin akan dipingit, yakni tidak boleh keluar rumah sampai waktu yang ditentukan.

“Tetapi kedua calon pengantin itu tetap nekat keluar. Akhirnya mereka berdua hilang di Umbul Manten ini,” ujar Edi Anggara saat ditemui KompasTravel pada Hari Minggu (05/05/2019).

Baca juga: Mandi Bak Raja di Umbul Ngabean, Boyolali

Ia melanjutkan, konon tempat menghilangnya calon pengantin wanita ada di tempat yang sekarang menjadi Umbul Manten. Sementara calon pengantin pria konon menghilang di Umbul Pelem yang berada di sebelah barat Umbul Manten.

Meski demikian, tidak ada acara khusus yang diadakan di Umbul Manten ini berkenaan dengan legenda tersebut. Obyek wisata ini pun tetap menjadi andalan Kabupaten Klaten usai dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat pada 2016 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com