Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empuknya Ayam Kampung Lodho Mbak Mamik di Magetan

Kompas.com - 10/05/2019, 15:12 WIB
Sukoco,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


MAGETAN , KOMPAS.com - Rumah makan dengan suasana ala kampung, dimana perabotan yang disediakan oleh Rumah Makan Ayam Lodho di Desa Gulun, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini memang khas pedesaan.

Selain patung semar yang menyambut pengunjung, meja dan kursi kayu jati tebal yang ditaruh di teras rumah dengan ornamen pintu gebyog dari kayu dan lesehan yang diletakkan di dalam rumah akan membuat nyaman pengunjung.

Meski baru dibuka setahun terakhir, namun penggemar masakan ayam kampung lodho sudah sampai ke Jakarta.

Baca juga: Bernostalgia dengan Sayur Kacang Tolo dan Ayam Kampung Mbah Kebo

Mbak Mamik, pemilik Rumah Makan Ayam Lodho mengaku dimudahkan dengan adanya gawai sehingga meski berada di tengah kampung perajin genteng, namun pembelinya lebih banyak dari luar daerah.

"Biasanya pelanggan singgah setelah main dari Telaga Sarangan. Mereka mengikuti aplikasi map,” ujarnya, Kamis (9/5/2019).

Baca juga: Ayam Kung Pao yang Mendunia Ternyata Dibuat Tak Sengaja

Bahan ayam kampung lodho, menurut Mbak Mamik, harus berbahan dasar ayam kampung betina yang baru pertama kali menghasilkan telur.

Dipilihnya ayam betina yang baru bertelur, menurut Mbak Mamik, karena daging ayamnya memiliki rasa dan tekstur yang pas untuk dimasak menjadi ayam lodho.

Mbak Mamik pemilik Rumah Makan Ayam Lodho di Desa Gulun Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Ayam lodho menjanjikan sensasi rasa ayam kampung yang lembut dan daging ayam yang bisa lepas dari tulang. KOMPAS.com/SUKOCO Mbak Mamik pemilik Rumah Makan Ayam Lodho di Desa Gulun Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Ayam lodho menjanjikan sensasi rasa ayam kampung yang lembut dan daging ayam yang bisa lepas dari tulang.
“Kalau umur ayam segitu, baru bertelur pertama itu rasa dagingnya paling gurih. Biasanya ada telur yang belum jadi di dalam perut ayam itu juga menambah rasa gurih pada ayam,” katanya.

Dinamakan lodho, menurut mbak Mamik, karena daging ayam yang dia masak bisa lepas dari tulangnya sehingga penikmat ayam lodho bisa merasakan sensasi makan ayam tanpa direpotkan dengan tulang ayam.

Selain itu daging ayam kampung yang biasanya keras akan terasa lembut pada ayam lodho. "Lodho itu artinya lepas, kita kasih nama lodho karena kita bisa masak ayam kampung yang biasanya keras menjadi empuk dan lepas dari tulang,” ujarnya.

Menyajikan ayam lodho juga dibutuhkan tekhnik memasak tertentu, karena selain harus bisa menghasilkan daging ayam kampung yang empuk dan bisa lepas dari tulang juga harus bisa menjaga rasa keaslian ayam kampung.

“Prosesnya selain diempukkan dengan presto, untuk memasaknya sebelum disajikan harus dibakar dulu dengan arang. Itu yang membuat rasa ayam kampungnya tetap terasa,” katanya.

Kenikmatan sajian menu kuliner ayam kampung lodho disempurnakan dengan kuah santan yang disiram pada ayam kampung yang sudah dibakar.

Untuk membuat kuahnya, Mbak Mamik memilih santan kanil dari kelapa yang memang benar-benar tua. Diramu dengan rempah-rempah seperti jahem serai, laos, kencur dan sejumlah jenis lada lainnya, kuah dari ayam kampung lodho semakin sempurna.

Ayam lodho dari ayam kampung yang dibakar dan disajikan dengan santan kanil menjanjikan sensai menikmati ayam kampung dengan daging yang empuk.KOMPAS.com/SUKOCO Ayam lodho dari ayam kampung yang dibakar dan disajikan dengan santan kanil menjanjikan sensai menikmati ayam kampung dengan daging yang empuk.
Satu porsi ayam kampung lodho terdiri dari nasi gurih atau nasi uduk, satu cawan urap yang terdiri dari sayuran jrembak atau selada air, tauge, sambal kelapa serta satu kuali kecil ayam lodho yang sudah disiram kuah santan kanil.

Satu porsi menu ayam lodho Mbak Mamik seharga Rp 25.000. Warung Mbak Mamik buka sejak pukul 10.00 hingga 21.00. “Pokoknya kalau sudah singgah di sini, pasti teringat sedapnya ayam lodho,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com