Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Bangunan Ikonik Turki Hagia Sophia

Kompas.com - 14/05/2019, 06:05 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana mengembalikan Hagia Sophia sebagai masjid. Museum yang awalnya dibangun sebagai gereja, kemudian beralih fungsi sebagai masjid ini punya perjalanan panjang dan menarik.

Sampai saat ini Hagia Sophia masih menjadi destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Turki. Berikut lima fakta menarik dari Hagia Sophia:

1. Lambang keagamaan dua agama

Serhad pemandu wisata di acara Zaloramadhan Discoveries bersama Zalora Indonesia dan Klook Travel Indonesia, Selasa (12/5/2019) mengatakan Hagia Sophia merupakan museum yang unik.

"Mungkin hanya satu-satunya di dunia bisa melihat lambang dua agama dipajang sejajar, yakni tulisan Allah dan Muhammad SAW di sebalahnya ada lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus," kata Serhad.

2. Lukisan mosaik Yesus dan Bunda Maria

Jejak Hagia Sophia sebagai Gereja Kristen Ortodoks Yunani dapat dilihat dari lukisan mosaik yang berada di beberapa bagian gedung. Kebanyakan di bagian atap. Lukisan ini berfokus pada Bunda Maria dan Yesus.

Saat menjadi masjid pada 1453, lukisan-lukisan tersebut ditutup dengan plester dan lukisan dekorasi.

Baru pada 1935 dilakukan restorasi lukisan mosaik dengan membuka pleter penutup. Proses ini dapat dilihat di dokumentasi yang dipajang pada dinding Museum Hagia Sophia.

Interior Hagia Sophia di Turki.Kompas.com/Silvita Agmasari Interior Hagia Sophia di Turki.
3. Sempat jadi bangunan dengan kubah berbesar di dunia

Jika melihat Hagia Sophia, bagian bangunan yang paling mencolok adalah kubah. Saat dibangun, Hagia Sophia sempat menjadi bangunan dengan kubah terbesar di dunia.

Kubah awal memiliki tinggi 161 meter dengan diameter 40 meter, di desain oleh arsitek Anthemios of Tralles dan Isidoros of Miletos. Kemudian kubah ini roboh pada tahun 558. Dibangun lagi menjadi lebih besar dengan tinggi 55 meter, ditopang tian pancang dan kubah-kubah yang lebih kecil. 

4. Menggunakan sisa bangunan kuno legendaris

Untuk memperkuat dan memperindah interior gereja, tiang-tiang dari Kuil Artemis yang telah lama ditinggalkan dan dihancurkan di Efesus, digunakan untuk Hagia Sophia. Bahan bangunan tambahan mungkin juga berasal dari situs kuno di Baalbeck dan Pergamom.

Interior Hagia Sophia di Turki.Kompas.com/Silvita Agmasari Interior Hagia Sophia di Turki.
5. Berfungsi sebagai masjid selama 500 tahun

Setelah perang salib berakhir dan pada 1453 Kosntatinopel jatuh ke Kaisaran Ustamaniyah, maka fungsi Hagia Sophia berubah menjadi Masjid.

Beberapa faslitas untuk mendukung ibadah kemudian ditambahkan. Mulai dari mihrab, minbar, air mancur untuk wudhu, sejumlah menara, dapur, perpustakaan, makam, dan pondok Sultan. Beberapa fasilitas ini masih dapat dilihat sampai saat ini di Hagia Sophia.

Pada 1934, pendiri Turki modern Mustafa Kemal Atatürk memutuskan untuk merestorasi gereja dan masjid dari zaman Kostantinopel dan Ustamaniyah menjadi museum. Salah satunya adalah Hagia Sophia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com