Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Ambarawa? Coba Jajal Kereta Kayu Tua Bermesin Diesel

Kompas.com - 28/05/2019, 21:07 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mengelola kereta api wisata antar kota, PT Kereta Api Pariwisata juga mengelola kereta api wisata jarak pendek, yakni kereta api Ambarawa-Tuntang. Kereta ini beroperasi dari Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah.

Kereta api ini terbilang menarik, lantaran ada dari sejak tahun 1970an. Menggunakan mesin diesel dan badan kereta terbuat dari kayu. Inilah kereta lawas yang masih dioperasikan di Indonesia.

"Sensasi naik kereta kuno yang tidak lagi beroperasi, hanya satu satunya di Indonesia. Di perjalanan melewati (tepi) Danau Rawa Pening memang pemandangannyaa bagus sekali," kata
Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata, Totok Suryono di acara jumpa pers Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Baca juga: KA Pariwisata Ditunjuk Kelola Lawang Sewu dan Museum KA Ambarawa

Kereta api diesel Ambarawa-Tuntang akan membawa penumpang menempuh jarak sekitar empat kilometer, dengan waktu tempuh 20 menit.

Dalam satu hari kereta api ini hanya dapat melayani empat perjalanan bolak balik, disebabkan mesin yang sudah berumur. Dalam sekali perjalanan bolak-balik hanya dapat mengangkut 40 penumpang. Jadi perhari total penumpang yang dapat diangkut hanya 200 orang.

"Padahal saat musim mudik ini minat penumpang sangat besar, sampai ribuan orang. Kami sampai kewalahan," jelas Totok.

Untuk memaksimalkan pengalaman penumoang, kereta api diesel yang pada hari biasa hanya beroperasi pada Sabtu dan Minggu, di musim mudik Lebaran beroperasi setiap hari dari 6-12 Juni 2019.

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa, Saksi Hidup dari Era Kolonial Belanda

Tiket kereta api sebesar Rp 50.000 per orang dapat dibeli di loket museum langsung. Saran KompasTravel datanglah pagi hari jika ingin mendapat tiket kereta api diesel ini.

Selain kereta api diesel, ada satu kereta antik lain yang masih bisa beroperasi dari Museum Kereta Ambarawa. Kereta tersebut adalah kereta api bahan bakar uap buatan Jerman, lokomotif seri B 2502 dan B 2503 yang dibuat Maschinenfabrik Esslingen pada 1890. 

Namun untuk merasakan kereta api ini perlu bujet Rp 15 juta untuk rombongan 80 penumpang, sebab biaya operasional yang tidak murah dan jalur kereta yang menantang, dari Ambarawa ke Stasiun Bedono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com