Share this page

Peneleh, Kampung Para Pahlawan dan Bapak Bangsa

Kompas.com - 2/Jun/2019 , 04:29 WIB

Peneleh, Kampung Para Pahlawan dan Bapak Bangsa

KOMPAS.com - Dari gang-gang di tengah kemegahan kota Surabaya, lahir banyak tokoh-tokoh bangsa yang fenomenal dan menginspirasi. Mereka bukan berasal dari kawasan elit, bahkan jadi anak-anak kos. Mereka berasal dari Kampung Peneleh.

Kampung Peneleh menjadi sisi lain Surabaya. Kalau Anda mengetahui cerita heroik mengenai arek-arek Suroboyo yang populer karena peristiwa 10 November 1945, setidaknya ada tiga pahlawan nasional yang belajar dari kampung tersebut.

Kos-kosan Tjokroaminoto

Dari 3 pahlawan tersebut, salah satunya mendapat julukan Guru Bangsa. Siapa lagi kalau bukan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang biasa dikenal dengan H.O.S Tjokroaminoto.

Beliau sempat tinggal di sebuah rumah yang berlokasi di jalan Peneleh gang 7 no 29-31. Rumah tersebut dibeli oleh Tjokroaminoto pada 1902 dari seorang warga keturunan Arab. Rumah yang memiliki 2 lantai itu memiliki banyak kisah berkaitan dengan kemerdekaan bangsa.

Rumah itu memiliki luas 9x13. Adapun lantai pertama digunakan oleh Tjokroaminoto sebagai rumah bersama keluarga. Sedangkan lantai dua dibuat selaiknya kos-kosan. Tak main-main, orang-orang yang menyewa ruang kos di lantai dua rumah milik Tjokroaminoto bukan orang sembarangan.

Mereka adalah Soekarno, Semaoen, Alimin, Musso, dan Kartosoewirjo.

Mereka adalah pemuda-pemuda yang berpengaruh terhadap bangsa. Rumah Tjokroaminoto sekarang dapat dikunjungi umum karena sudah menjadi museum. Tatanan ruang yang sama dan beberapa replika dekorasi dan informasi tentang Tjokroaminoto sengaja dibuat di sana.

Dari situ, wisatawan dapat menyusuri sejarah para pahlawan bangsa.

Museum Rumah H.O.S Tjokroaminoto dapat dikunjungi di jalan Peneleh gang 7 no 29-31, tepat di depan jembatan Peneleh. Museum ini akan buka setiap hari selasa-minggu mulai pukul 09.00 – 16.00.

Rumah Kelahiran Soekarno

Tak jauh dari kediaman Tjokroaminoto, Sibat Pesona juga dapat berjalan ke arah utara, tepatnya di jalan Peneleh Gang Pandean 4 No. 40.

Pada rumah di dalam gang itu adalah saksi kelahiran Proklamator bangsa yang sempat juga kos di rumah Tjokroaminoto, yakni Presiden Soekarno.

Soekarno atau yang sering disebut Bung Karno dilahirkan di Surabaya, 6 Juni 1901 di rumah tersebut. Rumah yang terletak didalam Gang Pandean 4 ini tidak sulit untuk ditemukan karena terdapat pelakat cagar budaya di depannya.

Sayangnya rumah ini tidak sama dengan rumah Tjokroaminoto yang sudah jadi museum dan boleh dikunjungi umum.Rumah bernuansa putih itu hanya bisa dinikmati dari pelataran depan saja.

Tidak jauh juga dari kediaman Bung Karno dan Tjokroaminoto, tepat berada di sebelah selatan terdapat rumah pahlawan bangsa lain, yaitu Roeslan Abdulgani.

Tokoh yang berjuang dan menjadi saksi pertempuran hebat 10 November 1945 di Surabaya itu juga berasal dari Surabaya.

Rumahnya ada di jalan Plampitan Gang 7 No. 34-36. Di rumah itu sang pejuang dan sekaligus mantan Menteri di era Bung Karno ini dilahirkan dan dibesarkan.

Rumah kediaman Roeslan kini menjadi cagar budaya. Uniknya lagi, rumah tersebut kini telah diubah menjadi warung yang menyimpan koleksi foto Roeslan. Waroeng Omah Sejarah Surabaya berada tepat di rumah kelahiran Roeslan.

Warung itu dikelola olah keponakan Roeslan yang bernama Rahma Rondang Aristien beserta suaminya, Djarot Indraedhi ini. Jam operasionalnya mulai dari pukul 19.00 hingga pukul 00.00.

Jangan kaget kalau mendapat kisah-kisah tentang Roeslan. Djarot tak akan bosan membagikannya pada pengunjung.

Baca juga artikel menarik tentang Surabaya berikut ini:

Kedai Rujak Cingur Paling Enak di Surabaya

Inilah Tempat Berburu Sunset Terbaik di Surabaya

Siola, ‘Mall’ Pertama di Surabaya, Berdiri Abad 18

Temukan kisah dan sisi lain ragam destinasi Indonesia. Susuri informasinya lewat Pesona Indonesia.

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya