Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hotel-hotel di Karo Siap Promosikan Kuliner Tradisional

Kompas.com - 03/06/2019, 12:07 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia dikenal memiliki ribuan kuliner khas dari berbagai daerah. Salah satunya dari Kabupaten Karo, Sumatera Utara

Kabupaten yang terletak di dekat Bukit Barisan ini memiliki beragam kuliner otentik, seperti Tasak Telu dan Cipera.

Tasak Telu merupakan hidangan yang terdiri dari 3 komposisi utama, daging ayam rebus, kuah kental, dan sayur cincang.

Ayamnya direbus menggunakan bumbu rempah. Air rebusannya disisihkan dan disajikan sebagai kuah atau sup. 

Sementara itu, sayur cincang terdiri dari kacang panjang, batang pisang, jantung pisang, daun pepaya, daung singkong, dan tauge. Semuanya lalu diurap menggunakan parutan kelapa berbumbu.

Untuk Cipera juga menggunakan potongan daging ayam kampung dengan leher, sayap, kaki, hati, dan ampela. Komposisi ini dimasak dalam tepung jagung sampai empuk plus berkuah kental.

Tepung jagung itulah yang disebut sebagai Cipera. Makanan ini memiliki cita rasa pedas dan asam yang berasal dari tuba atau andaliman serta asam cikala.

Karena cita rasa yang unik dan otentik itu, Tasak Telu dan Cipera akan digunakan sebagai sarana untuk menarik kunjungan wisatawan ke Karo. Caranya, dengan menyajikannya sebagai hidangan di hotel-hotel di daerah Karo. 

Dengan kehadiran kuliner khas Karo di hotel-hotel tersebut, diharap dapat memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan. 

Implementasinya pun telah dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) Kesepahaman Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja pada 23 Mei 2019 lalu, di Grand Mutiara Hotel, Brastagi, Karo, Sumatera Utara.

FGD yang digelar oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu mendapat sambutan baik. Sejumlah hotel di Karo, berkomitmen untuk menyediakan kuliner tradisional

Perwakilan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karo Dickson Pelawi mengungkapkan, kuliner tradisional Karo telah siap masuk ke hotel-hotel.

Menurutnya, dahulu kuliner tradisional pernah dikenalkan melalui penginapan-penginapan. Setelah FGD, hal tersebut dapat dilakukan kembali. 

“Pun demikian dengan hotel-hotel. Untuk hotel, menu tradisional bisa di-setting untuk makan malam. Komposisinya tentu diserahkan kepada masing-masing hotel,” kata Dickson dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (3/6/2019).

Dari FGD itu, Brastagi akan mengangkat 10 jenis kuliner otentiknya. Di antaranya Cipera, Bohon Bohon, Lemang Lemang, Tasak Telu, Pagit Pagit, juga Lomok Lomok. Ada juga Panggang, Cincang Bulung Gadung, Gule Berek, atau Cibet Nurung Cikala.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com