MAGETAN , KOMPAS.com - Terasa seperti air mineral yang telah didinginkan di dalam lemari pendingin ketika mengecap Air Terjun Sarang Sari yang terdapat di Mojosemi Forest Park, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Kepala Riset dan Pengembangan Mojosemi Forest Park, Honggo Utomo mengatakan, air sejuk yang meluncur dari ketinggian lebih dari 40 meter di Sarang Sari bisa dikonsumsi langsung karena berasal dari mata air langsung yang memiliki PH tinggi.
"Hasil dari uji lab, PH air di Sarang Sari hampir 8. Airnya selain bisa diminum langsung juga berkhasiat,” ujarnya, Minggu (9/6/2019).
Baca juga: Di Mojosemi Magetan, Kamu seperti Lihat Dinosaurus di Habitat Aslinya
Mojosemi Forest Park saat ini sedang mengembangkan Air Terjun Sarang Sari menjadi tujuan wisata kembali setelah puluhan tahun terabaikan.
Air Terjun Sarang Sari awalnya merupakan satu kawasan dengan rumah pembibitan bunga Sarang Sari yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda.
Namun seiring perjalanan waktu kebun bunga Sarang Sari terlantar. Saat ini pemerintah Kabupaten Magetan kembali mengupayakan kembalinya Sarang Sari sebagai kebun hortikultura.
Baca juga: Deg-degan Menyusuri Lereng Lawu di Mojosemi Forest Park
Honggo Utomo memaparkan, sumber air di Air Terjun Sarang Sari berasal dari aliran Sungai Tirto Gumarang.
Namun karena sumber airnya dimanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Lawu Tirta sebagai bahan baku melayani masyarakat membuat keberadaan Air Terjun Sarang Sari tak teraliri.
"Saat ini diambil PDAM Magetan sehingga memperkecil aliran sungai sehingga berdampak langsung kepada Air Terjun Sarang Sari,” katanya.
Kecilnya debit air di Air Terjun Sarang Sari membuat warna air yang mengalir menjadi keruh dan berwarna merah.
Aliran sungai yang tidak terawat juga membuat kondisi Sungai Tirto Gumarang tak terawat sehingga masyarakat menganggapnya sebagai tempat yang angker.
Untuk mengembangkan keberadaan Air Terjun Sarang Sari, pihak Mojosemi Forest Park melakukan penelitian dengan melibatkan hidrolog dari UGM.