Bak Negeri Dongeng, Sensasi Masuk ke Hutan Kota De Djawatan
KOMPAS.com - Mata Melati langsung berbinar begitu melewati gerbang masuk De Djawatan. Kekaguman terpancar dari mata remaja asal Banyuwangi ini.
Tidak hanya karena melihat pohon-pohon trembesi tua berukuran besar, tapi karena paku-pakuan yang tumbuh di pepohonan itu membuatnya terlihat makin unik dan cantik.
Sensasinya seperti memasuki negeri dongeng atau bagian dunia yang lain. Seperti berada di negara empat musim yang hutannya serba homogen. Padahal De Djawatan berada di daerah tropis yang hutannya karakternya heterogen di ujung timur pulau Jawa, tak jauh dari pusat kota Banyuwangi.
Bekas lahan penyimpanan kayu
Satu hal yang membuat semakin istimewa, De Djawatan sebenarnya juga bukan hutan. Luasnya pun hanya 3,8 hektare. De Djawaatan sebenarnya hanya bekas lahan penyimpanan kayu jati milik Jawatan Perhutani.
Oleh karena itu akhirnya dipakai untuk menamainya menjadi "De Djawatan".
Kalau lagi ke Banyuwangi, sungguh sayang kalau tidak menyempatkan diri bertandang ke dunia lain, negeri dongeng di De Djawatan.
Dari kota Banyuwangi, De Djawatan jaraknya hanya 30 kilometer ke arah selatan. Tepatnya ke arah daerah Benculuk.
Dengan mobil bisa ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam. Kalau menggunakan angkutan umum, wisatawan harus ke terminal Karang Ente dulu, terus cari bus umum jalur Banyuwangi-Jember.
Setelahnya, turun di lampu merah Benculuk. De Djawatan hanya seratus meter dari tempat lampu merah.
Di Hutan De Djawatan, dengan karcis masuk hanya Rp 5.000 per orang, wisatawan bisa sejenak duduk bersantai menikmati pemandangan serba hijau yang menawan, menghirup udara segar, dan sejenak biarkan imajinasi kita berkelana.
Baca juga artikel menarik dari destinasi wisata Jawa Timur:
Air Terjun Banyumala, Si Kembar dari Pulau Dewata
Menengok Pembuatan Garam Tradisional di Madura
Telusuri informasi mengenai Banyuwangi lewat laman Pesona Indonesia.
KOMENTAR
Lihat Keajaiban Lainnya