Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (2)

Kompas.com - 05/07/2019, 14:07 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com – Usai matahari terbenam di Area Camping Pos III pendakian Gunung Sindoro via Tambi, istirahat menjadi aktivitas terbaik untuk dilakukan agar kondisi fisik bugar ketika summit attack pada dini hari.

Sebelum tidur, jangan lupa setel alarm sekitar pukul 01.30 WIB agar perjalanan summit attack tidak terlambat. Perjalanan menuju puncak Gunung Sindoro dari Area Camping Pos III masih sekitar 3-4 jam.

Baca juga: Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (1)

Setelah bangun pada dini hari sekitar 01.30 WIB, jangan lupa sarapan untuk mengisi energi yang dibutuhkan untuk perjalanan menuju puncak. Jika memungkinkan, berburu keindahan milky way atau bimasakti bisa dilakukan di sini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anggara W. Prasetya (@anggarawepe) on Jul 2, 2019 at 5:10am PDT

Sekitar pukul 02.00 WIB, bimasakti berada di langit sebelah barat sehingga bisa diabadikan melalui kamera DSLR atau mirrorless. Tentu dibutuhkan tripod agar kamera senantiasa diam ketika proses memotret bima sakti.

Jalan Mulai Berbatu dan Menanjak Terjal

Jika melanjutkan perjalanan dari area camping, tenda dan barang bawaan yang tidak diperlukan seperti kompor serta nesting hendaknya ditinggal agar perjalanan ke puncak tidak terlalu berat. 

Baca juga: Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (1)

Cukup bawa bekal makanan, minuman, jaket, masker, senter, dan barang berharga seperti kamera dan smartphone. Jika memungkinkan, gembok tenda agar tidak bisa dimasuki oleh pencuri.

Usai Area Camping Pos III, pos selanjutnya adalah Ladang Batu I. Selang beberapa saat, jalan setapak dari tanah menjadi jalan berbatu. Kondisi jalur juga semakin menanjak sehingga butuh usaha untuk menapakinya.

Jalan Menanjak Terjal Usai Area Camping Pos III Gunung Sindoro via Tambi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jalan Menanjak Terjal Usai Area Camping Pos III Gunung Sindoro via Tambi.

Meski demikian, jalan batu tidaklah licin. Batuan yang dipijak cukup solid sehingga nyaman untuk ditapaki.

Baca juga: Sensasi Menyeruput Kopi Berlatar Belakang Gunung Sindoro-Sumbing

Perjalanan dari area camping sampai Ladang Batu 1 adalah sekitar satu jam. Sementara itu, sudah tidak ada pohon tinggi di kanan-kiri jalur.

Pos selanjutnya adalah Ladang Batu 2. Kondisi jalan setapak masih tetap menanjak.

Bedanya adalah, jalan dari batu berubah menjadi dari tanah antara Ladang Batu 1 ke Ladang Batu 2. Selain tanah, jalur juga terdiri dari kerikil dan batu lepas sehingga cukup licin.

Kondisi jalan dari tanah dan kerikil antara Ladang Batu 1 menuju Ladang Batu 2 Pendakian Gunung Sindoro via Tambi yang terjal serta rawan membuat terpeleset.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kondisi jalan dari tanah dan kerikil antara Ladang Batu 1 menuju Ladang Batu 2 Pendakian Gunung Sindoro via Tambi yang terjal serta rawan membuat terpeleset.

Menjelang Ladang Batu 2, kondisi jalan setapak kembali terdiri dari batu sehingga tidak lagi licin untuk ditapaki. Waktu tempuh Ladang Batu 1 ke Ladang Batu 2 adalah sekitar satu jam dengan jalan yang tetap menanjak terjal.

Ladang Batu 2 sudah berada di ketinggian sekitar 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga perjalanan ke puncak tidak lagi jauh. Saat angin berembus dari puncak, bau belerang biasanya mulai cukup menyengat di sini.

Kawasan Puncak Gunung Sindoro

Setelah Ladang Batu 2, pos selanjutnya adalah Sabana yang sudah berada di kawasan puncak Gunung Sindoro. Tanjakan terjal sudah berakhir begitu pejalanan sampai di Sabana. Perjalanan ke puncak pun tinggal beberapa menit saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com