Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Masalah Bali Baru Diselesaikan, Anggaran Ditambah Rp 6,4 Triliun

Kompas.com - 17/07/2019, 10:47 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menambah anggaran untuk penyelesaian masalah-masalah terkait Bali baru.

Ia mengatakan, hal ini dilakukan karena Jokowi menargetkan masalah-masalah seputar infrastruktur dan utilitas Bali baru selesai pada 2020.

"Terutama di 5 yang super prioritas ini beliau enggak mau ada masalah. Maka uangnya dikasih saya juga, Rp 6,4 triliun tambahan untuk menyelesaikan sampai 2020."

"Jadi anggaran yang dikasih adalah anggaran 2020 tambahan Rp 6,4 triliun," ujar Menpar saat ditemui Kompas.com di Gedung Kementerian Pariwisata, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Masalah di Bali Baru yang Jadi Sorotan Presiden Jokowi

Ia mengatakan, nanti dana itu akan dikelola di pusat yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masing-masing daerah.

"Anggarannya belum tentu kami kasih daerah. Tidak harus daerah yang melakukan. Karena contoh pembangunan infrastruktur yang lebih banyak PUPR yang garap," lanjutnya.

Labuan BajoKementerian PUPR Labuan Bajo
Presiden Jokowi menyoroti 6 masalah kepariwisataan dalam pengembangan 10 Bali baru. Masalah ini ia temukan seusai berkunjung ke 4 destinasi wisata yang masuk dalam daftar 5 destinasi prioritas Bali baru.

Adapun lima lokasi yang jadi prioritas ialah Mandalika, Danau Toba, Manado, Labuan Bajo, dan Borobudur. Jokowi berkunjung ke setiap daerah tersebut kecuali Borobudur.

Berbagai masalah ini pun dibawa Jokowi ke rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/7/2019), yaitu mengenai pengendalian tata ruang, akses, fasilitas wisatawan, kualitas SDM pariwisata, atraksi wisata, dan promosi.

Baca juga: Dukung Pariwisata Labuan Bajo, Pemerintah Bangun Jalan 141,29 Km

Menpar menilai saat ini masalah pengendalian tata ruang tengah menjadi fokusnya. Ia menyebut, masalah penyediaan lahan untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di destinasi wisata masih menjadi kendala.

"Bisa jadi sampai ke situ (penggunaan dana tambahan untuk penyediaan lahan) karena ada yang tidak perlu ganti rugi lahan, ada ganti rugi tanaman begitu," kata Menpar.

Baca juga: Labuan Bajo Bisa Jadi Destinasi Wisata Terbaik

Presiden Joko Widodo berpose dengan latar belakang pemandangan matahari terbenam di Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019).SETPRES / AGUS SOEPARTO Presiden Joko Widodo berpose dengan latar belakang pemandangan matahari terbenam di Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com