Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Gunung Rinjani, 3 Gunung Ini Juga Pernah Alami Topi Awan

Kompas.com - 17/07/2019, 19:08 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Fenomena topi awan baru-baru ini terjadi di Gunung Rinjani yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Fenomena topi awan ini terbilang langka, sehingga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dijadikan obyek foto.

Marufin Sudibyo, astronom amatir Indonesia, mengatkan fenomena ini dalam dunia astronomi disebut awan lentikular.

Sebetulnya tidak hanya Gunung Rinjani, beberapa gunung di Indonesia juga pernah mengalami fenomena topi awan ini.

Berikut beberapa fenomena topi awan yang terjadi di beberapa gunung di Indonesia:

1. Gunung Rinjani

Warga menyaksikan fenomena topi awan yang melingkari puncak hingga lereng Gunung Rinjani, di Lombok, NTB, Rabu (17/7/2019. ANTARA/Rosidin/aa Warga menyaksikan fenomena topi awan yang melingkari puncak hingga lereng Gunung Rinjani, di Lombok, NTB, Rabu (17/7/2019.
Teguh Riyanto selaku Kepala Seksi Wilayah I Lombok Utara, Taman Nasional Gunung Rinjani menyebut fenomena topi awan yang terjadi pagi ini bukanlah kali pertama terjadi.

Sebelumnya, fenomena yang sama pernah terjadi pada 2009 dan terakhir pada 2018, tepatnya pada Mei dan September.

Dalam keterangannya Teguh menyebut selama ini topinya tidak pernah sesempurna ini. Menurutnya, topi awan terjadi karena ada pusaran angin di puncak Gunung Rinjani.

2. Gunung Semeru

Puncak Gunung Semeru atau Mahameru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tertutup awan sehingga terlihat seperti bertopi pada Senin (10/12/2018)Dok. BB TNBTS Puncak Gunung Semeru atau Mahameru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tertutup awan sehingga terlihat seperti bertopi pada Senin (10/12/2018)

Fenomena topi awan juga pernah terjadi di Gunung semeru pada Desember 2018.

Almarhum Sutopo Purwo Nugroho melalui postingannya bahkan pernah menyarankan untuk melakukan foto pre-wedding dengan latar belakang pemandangan fenomena awan lentikular di Gunung Semeru 2018 silam.

“Coba alam nan indah ini dimanfaatkan buat foto pre-wedding. Mengabadikan masa indah saat mengikat cinta sebelum pelaminan. Alangkah indahnya. Hatimu akan selalu terayomi laksana awan lentikular itu. Meski cintamu saat ada turbulensi,” ungkap Sutopo pada feed Instagram-nya pada Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Fenomena Topi Awan di Gunung Rinjani, Ini Penjelasannya

3. Gunung Lawu

Topi Awan Gunung LawuKolase Twitter Aqua Ri-us dan Mantili (https://suar.grid.id) Topi Awan Gunung Lawu
Fenomena topi awan juga pernah dialami Gunung Lawu pada 8 Maret 2019.

Ketika itu terlihat awan raksasa menaungi gunung. Awan itu berwarna merah muda dengan sedikit warna cokelat.

Bentuk awan tersebut melingkar berlapis-lapis. Beberapa netizen pun mengunggah foto kondisi awan di puncak Gunung Lawu di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com