Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Program Pelestarian Lingkungan Jadi Daya Pikat Festival Bunaken 2019

Kompas.com - 20/07/2019, 10:27 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Festival Pesona Bunaken yang hadir setiap tahun menjadi keunggulan tersendiri bagi Pulau Bunaken untuk menarik wisatawan datang.

Ketua Tim Kurator Calendar of Event (CoE) Kemenpar Don Kardono mengatakan Festival Bunaken merupakan acara yang bukan hanya fokus pada atraksi pariwisata.

"Festival ini juga turut serta beraksi melestarikan lingkungan dan hal tersebut selaras dengan program pembangunan pariwisata berkelanjutan yang tengah digaungkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar)," ungkapnya melalui rilis tertulis, Sabtu (20/7/2019).

Salah satu bentuk pelestarian lingkungan di acara ini hadir lewat pelepasan anak-anak penyu alias tukik yang menandai puncak pelaksanaan Festival Pesona Bunaken 2019.

Baca juga: Kopi Dinodok Curi Perhatian Wisatawan Festival Pesona Bunaken 2019

Gerakan tukik yang lucu dan menggemaskan berjuang menuju lautan menjadi sebuah hal yang menarik bagi wisatawan.

Tak hanya itu, sebelumnya ada program beach clean up yang telah dilakukan di hari pertama pelaksanaan festival.

Pengurangan sampah plastik

Festival ini juga mendorong pengurangan penggunaan plastik selama pelaksanaan festival. Lebih menariknya, seluruh program tersebut melibatkan warga dan wisatawan yang datang.

Bagi Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management CoE Esthy Reko Astuty, program-program seperti ini semakin memperkuat Festival Pesona Bunaken.

Esthy meyakini makin kayanya program yang diberikan akan makin mengangkat festival tersebut.

Baca juga: Rayakan Sumpah Pemuda, TN Bunaken Lakukan Penanaman Karang Massal

"Program-program seperti ini harus dicontoh oleh daerah lainnya untuk memperkuat atraksi pariwisata mereka," paparnya.

Jika ini festival bahari, lanjut Esthy, perkuat atraksi baharinya. Jangan hanya menonjolkan budayanya saja supaya tidak monoton.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berpendapat, program pariwisata berkelanjutan seperti ini semakin meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.

“Berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), World Economic Forum (WEF) 2017, daya saing pariwisata Indonesia naik ke peringkat 42 dari peringkat ke-50 pada 2015," ungkapnya.

Menpar Arief berpandangan, kegiatan natural maupun cultural itu harus lestari dan sustainable agar bisa menjadi sumber devisa yang tak ada hentinya.

Baca juga: Popareng, Desa Ekowisata Percontohan di TN Bunaken

Dengan begini tentu akan makin menyejahterakan masyarakat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com