Share this page

Rekreasi ke Titik Nol Derajat Taman Wisata Equator

Kompas.com - 25/Jul/2019 , 15:01 WIB

Rekreasi ke Titik Nol Derajat Taman Wisata Equator

KOMPAS.com - Sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa, Tanah Air begitu spesial. Setidaknya ada dua kota yang akrab dikenal sebagai daerah khatulistiwa.

Sayangnya, daerah yang biasa disebutkan hanya satu, yakni Pontianak. Padahal, titik nol derajat bumi juga melintasi Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Pasaman, Kota Bonjol.

Terdengar dari namanya, Kota Bonjol merupakan tempat kelahiran salah satu pahlawan nasional yang tak lain adalah Tuanku Imam Bonjol. Daerah ini cukup terkenal karena dilintasi garis khatulistiwa atau equator.

Taman Wisata Equator berada di tepi jalan raya Bukittinggi, Lubuk Sikaping. Daerah ini masuk ke dalam wilayah Sumatera Lintas Tengah. Titik nol di Kota Bonjol ditandai dengan bangunan bernama Taman Wisata Equator. Di depannya terdapat tulisan, "Anda melintasi khatulistiwa".

Tugu Equator di Kota Bonjol membentuk sebuah bangunan bulat seperti kubah berwarna biru muda, mirip globe.

Pada bagian pintu masuk, Sobat Pesona akan menemukan bola dunia kecil yang disanggah dengan tiang. Bola dunia ini dikelilingi tulisan "Equator". Di sekitar Taman Wisata Equator, terdapat rumah khas Minangkabau yang menjadi ciri khas masyarakat adat di sana.

Fenomena alam ini terjadi dalam dua tahun sekali. Saat awal tahun, peristiwa ini terjadi pada 21-23 Maret. Sementara jika Sobat Pesona berencana datang ke Kota Bonjol pada September, datanglah ke Taman Wisata Equator pada rentang 21-23 September.

Untuk menyambut fenomena tersebut, pemerintah lokal biasanya akan menyelenggarakan festival yang berlangsung selama beberapa hari. Biasanya akan diadakan penampilan seni dan budaya selama festival berlangsung.

Usai menikmati fenomena nol derajat, Sobat Pesona bisa langsung melanjutkan wisata ke Museum Tuanku Imam Bonjol yang lokasinya berdekatan dengan Taman Wisata Equator.

Monumen Imam Bonjol dibangun untuk menghormati perjuangan Tuanku Imam Bonjol dalam mengalahkan penjajah dan penyebaran agama Islam. Sobat Pesona bisa menemukan museum ini dengan mudah karena ada patung kuda yang ditunggangi Tuanku Imam Bonjol, salah satu “pose” yang menjadi ciri khasnya.

Museum tersebut menyimpan barang-barang peninggalan Tuanku Imam Bonjol, mulai dari sejarah perjuangan, etnografi dan foto. Selain itu, museum tersebut juga menyimpan barang-barang pribadi Tuanku Imam Bonjol, termasuk senjata perang, lukisan, dan silsilah keluarga.

Baca artikel seru lainnya dari Sumatera Barat berikut ini:

7 Trik Jitu Memilih Durian Manis dan Nikmat
Menjejak Peradaban Masa Lampau di Bumi Sawahlunto
Batusangkar, Kota Budaya di Sumatera Barat

Telusuri keindahan lainnya lewat destinasi menarik yang lebih banyak lagi. Cari informasinya dalam Pesona Indonesia.

 

 

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya